Kumpulan Film JAV Dan Cerita Dewasa Terbaru, Terlengkap, Spektakuler Yang Pernah Ada !!

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala

Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala
Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala
CERITA DEWASA - Perkenalkan nama saya Lala diusiaku yang 40 tahun ini birahi sexsualku seakan akan bertambah, perkejaanku sebagai ibu rumah tangga setiap paginya bersih bersih rumah, sehabis bersih bersih biasanya melihat acara TV, kalau acaranya tidak ada yang bagus tiduran dikamar tidur, itulah keseharianku sebagai ibu rumah tangga.

Setelah merebahkan badanku beberapa lam ternyata mata ini tidak mau terpejam. Rumah yang besar ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini. Maklum suami bekerja di kantornya pulang paling awal jam 15.00 sore, sedang anakku yang pertama kuliah di sebuah PTN di Bandung.

Anakku yang yang kedua tadi pagi minta ijin untuk pulang sore karena ada acara extrakurikuler di sekolahnya. Sebagai seorang istri pegawai BUMN yang mapan aku diusia yang 45 tahun mempunyai kesempatan untuk merawat tubuh.

Teman-temanku sering memuji kecantikan dan kesintalan tubuhku. Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan para lelaki yang seolah menelanjangi diriku. Bahkan temen-teman anakku sering berlama-lama bermain di rumahku.

Aku tahu seringkali mata mereka mencuri pandang kepadaku. Rumahku terletak di pinggiran kota S, kawasan yang kami huni belum terlalu padat. Halaman rumahku memang luas terutama bagian depan sedang untuk bagian samping ada halaman namun banyak ditumbuhi pepohanan rindang.

Kami membuat teras juga disamping rumah kami. Sedang kamar tidurku dan suamiku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman samping rumah kami. Belum sempat memejamkan mata aku terdengar suara berisik dari halaman samping rumahku. BANDAR BOLA

Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak SMP yang sekolah didekat rumahku. Mereka kelihatan sedang berusaha untuk memetik mangga yang memang berbuah lebat. Tentu saja kau sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut.
Bergegas aku keluar rumah. Seraya berkacak pinggang aku berkata pada mereka, “Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Ibu kasih”. Tentu saja mereka berdua ketakutan. Kulihat mereka menundukkan wajahnya.

Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba. “Nggak apa-apa Dik, Ibu hanya minta jangan dipetik kan masih belum masak nanti kalau sakit perut bagaimana” aku mencoba menghibur. Sedikit mereka berani mengangkat wajah.

Dari dandanan dan penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak orang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang iba akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah. Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada diluar sekolah ternyata pelajaran sudah habis guru-guru ada rapat.

Setelah tahu begitu aku minta mereka tinggal sebentar karena mungkin mereka belum dijemput. Iseng-iseng aku juga ada teman untuk ngobrol. Benar dugaanku mereka adalah anak-anak orang kaya, keduanya walaupun masih kecil namun aku dapat melihat garis-garis ketampanan mereka yang baru muncul ditambah dengan kulit mereka yang putih bersih.

Yang satu bernama Doni yang satunya lagi bernama Rio. Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku, aku baru sadar bahwa kancing dasterku belum sempat aku kancingkan., sehingga buah dadaku bagian atas terlihat jelas.

Aku berpikir laki-laki itu sama saja dari yang muda sampai yang tua. Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan payudaraku.

Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku. Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja membuka beberapa kancing dasterku dengan alasan hari itu sangat panas. BANDAR BOLA

Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah. Sekarang mereka bisa melihat dengan leluasa.
“Hayoo.. pada ngliatin apa!”, Aku pura-pura mengagetkan mereka.

Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi sangat salah tingkah.

“Ti.. dak.. kok.. Bu Lala” Doni membela diri.

“I.. itu acara TV bagus Bu Lala” Rio menambahkan.

“Nggak apa-apa Ibu tahu kalian melihat tetek Ibu to.. ngaku aja” aku mencoba mendesak mereka.

“E.. Anu Bu Lala” Rio nampak akan mengatakan sesuatu, namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya aku kembali menimpali,

“Mama kalian kan juga punya to, dulu kalian kan netek dari Mama kalian
“I.. ya Bu Lala”

Doni menjawab. “Tapi sekarang kami kan sudah nggak netek lagi, lagian punya Mama lain ama punya Bu Lala”
Rio nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya.

“Lain bagaimana?” Aku menanyakan.

“Punya Mama nggak sebesar punya Bu Lala” Doni menyahut.

Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi.

Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya.

Aku menarik kursi kehadapan mereka.

“Doni, Rio kalian mungkin sekarang sudah nggak netek lagi karena kalian sudah besar kalian boleh kok..” aku berkata.
Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran.

“Boleh ngapain Bu Lala” sergah Doni.

“Boleh netek sama Ibu, kalian mau nggak..?” tanyaku walau sebenarnya aku sangat sudah tau jawaban mereka.
“E.. ma.. u” jawab Rio.

“Mau sekali dong” Doni menyahut.

Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah. Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari pria-pria muda ini. 

Aku duduk dihadapan mereka kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan daster bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku hanya tertutupi BH warna krem. Sepertinya mereka sudah tidak sabaran lagi terlihat dari tangan-tangan mereka yang mulai menggerayangi susuku. BANDAR BOLA

Aku menjadi geli melihat tingkah mereka. “Sabar sayang.. Ibu lepas dulu kutangnya” sambil tersenyum aku berkata. Setelah aku melepas kutang, tumpahlah isinya, sekarang buah dadaku terbuka bebas. Mata mereka semakin melotot memandangi payudaraku.
Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan.

“Ayo dimulai kok malah bengong” aku menyadarkan mereka.

Mereka bangkit dari duduknya. Tangan mereka kelihatan berebut untuk meremas.

“Jangan rebutan dong.. ah.. Doni yang kiri.. e yang kanan” perintahku.

Birahiku semakin meninggi, sementara Doni sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku Rio masih membelai sambil dipilin-pilin putingku. Rio mulai mengisap-isap putingku.

Oh betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal. Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati buah dadaku.

Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa. Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Rio melepaskan isapannya sambil berkata,

“Bu Lala kok nggak keluar air susunya?”.

Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya

“Rio mau nggak, kalo nggak mau biar Doni saja.. mau nggak?”

“Mau..” Rio langsung menyahut.

Doni tidak menggubris dia semakin lahap menikmati buah dadaku.
Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu.

“Don.. Rio.. ber.. henti dulu..” aku meminta.

“Ada apa Bu Lala?” Doni bertanya.

“Kita ke kamar saja yuk.. disini posisinya nggak enak” jawabku.

Kemudian aku berdiri tentu saja daster yang aku pakai merosot kebawah. Mata mereka menatap tubuhku yang sintal dengan penuh nafsu.

“Ayo..” aku mengajak.

Aku berjalan ke kamarku hanya menggunakan celana dalam yang berwarna hitam yang kontras dengan kulitku yang putih. Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang.

“Don.. Rio.. sayang lepas saja seragam kalian” pintaku.

“Tapi Bu Lala” Rio masih agak ragu.

“Sudahlah turuti saja” aku menyahut. BANDAR BOLA

Dengan malu-malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah kontol-kontol dari pria-pria muda itu sudah ngaceng.

Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh lebat, sedang batang kemaluannya belum tumbuh benar masih agak kecil.
Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi.

“Bu Lala curang..” Rio berkata.

“Kok curang bagaimana?” aku bertanya.

“Bu Lala nggak melepas celana Ibu!” Rio menjawab.

Gila anak ini, aku tersenyum kemudian bangkit dari dudukku. Celana dalamku kemudian aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku.

Bulu yang lebat dan hitam yang tumbuh menarik perhatian mereka. Aku duduk kembali dan agak meringsut ke rangjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Memekku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya.
Mereka mendekat dan melihat memekku.

“Ini namanya memek, lain dengan punya kalian” aku menerangkan.

“Kalian lahir dari sini” aku melanjutkan. Tangan mereka mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali.

“Ini kok ada lobang lagi” Doni bertanya.

“Lho ini kan lobang buat beol” aku agak geli sambil menerangkan.

Jari Doni masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku.
Sementara jari Rio kelihatannya lebih tertarik lubang duburku. Jari Rio yang semula mengelus-elus lobang dubur kemudian nampaknya mulai berani memasukkan ke lobang duburku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung.

“Ouw.. a.. duh.. e.. nak.. sekali.. nik.. mat.. sa.. yang.. terr.. us” aku merintih.

Pria-pria muda ini agak lama aku biarkan mengobok-obok lobang-lobangku. Sungguh pria-pria muda ini memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal.
Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang. Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka.

Aku mendekatkan wajahku pada penis Doni aku kulum dan jilati kepala penis muda nan jantan ini. Tampak kedua lutut Doni tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur.

Tangan Doni mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Rio.

“Bu Lala.. say.. ya.. ma.. u.. ken.. cing..” Doni merintih.

Tampaknya anak ini akan orgame aku nggak kan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut. Kemudian aku beralih pada penis Rio.

Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni. Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Rio.

Aku tusuk-tusuk kecil lobang perkencingan Rio kemudian aku masukkan seluruh batang penis Rio. Jambakan rambut Rio kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku.

“Wouw.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih” Rio merintih.

Aku hentikan kulumanku kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga memekku terbuka lebar.

“Siapa duluan sayang, itu tititnya dimasukkan ke sini” aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lobang vaginaku yang nampak sudah basah kuyup.

Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Doni duluan yang akan menusukku. Doni naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lobang yang pantas menjadi neneknya.

Aku tuntun penis Doni masuk ke lobang kenikmatanku. Aku tuntun pria muda ini melepas keperjakaannya, memasuki kenikmatan dengan penuh kasih. Dan bless.. batang zakar Doni amblas ke dalam vaginaku. BANDAR BOLA

“Ah..” aku mendesis seperti orang kepedasan

“Masukkan.. le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot.. say.. ang” aku memberi perintah.

“Iya.. Bu Lala.. e.. naak.. se.. kali” Doni berkata. Aku hanya bisa tersenyum sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Doni cepat memahami perkataanku dia memompa yang ada dibawahnya dengan seksama.

Genjotannya semakin lama semakin cepat. Rio yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Doni kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Doni tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar.
Dan akhirnya “Sa.. ya.. mo.. ken.. cing.. la.. gi.. Tak.. ta.. han.. la.. gi..” Doni setengah berteriak. Kakiku aku lipat menahan pantat Doni. Doni merangkul erat tubuhku dan.. cret.. cret.. ser.. cairan hangat membajiri liang kewanitaanku.

Doni terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya.

“Enak.. se.. ka.. li Bu Lala” Doni berkata.

“Iya.. tapi sekarang gantian Rio dong sayang” aku berkata.

Doni mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku. “Rio sekarang giliranmu sayang” aku berkata kepada Rio

“Kamu tusuk Ibu dari belakang ya..”aku memberi perintah. Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga memekku pada posisi yang menantang. Rio naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dar belakang.

Dan bless.. penis pria muda yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia. Tampaknya Rio sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Doni.


Rio menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Rio tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini.

Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Rio mengeluarkan spermanya.. cret.. cret.. lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma dua anak manis ini.

Rio terkapar disampingku. Dua anak mengapitku terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan susu biar tenaga mereka pulih.

Setelah berpakaian dan minum susu mereka minta ijin untuk pulang. “Doni, Rio kalian boleh pulang dan jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan” aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu.

Aku memberi uang jajan mereka masing-masing 50.000 ribu. Dan sampai saat ini mereka telah kuliah, aku masih sering kencan dengan mereka. Aku semakin sayang dengan mereka.
Share:

Cerita Dewasa Jeritan Nikmat Shella Sahabatku

www.ligautama.net
Cerita Dewasa Jeritan Nikmat Shella Sahabatku
CERITA DEWASA - Sebut saja namaku Rio. Disekolah gue tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket.

Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya Hendra. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya angga.

Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Hendra. Sebut saja namanya Sella. pada saat itu Sella terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Sella pada saat itu sedang membersihkan halaman rumah.

Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Sella adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan. BANDAR BOLA

aku sangat kaget melihat Sella. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya Hendra, jarang sekali gue melihat Sella. Pada saat itu Sella berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah Hendra, Sella menegurku.”eh kakak Rio” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati

“tumben – tumbennya Sella menegurku” gue pun membalasnya “eh Sella, Hendra nya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Sella panggilin. Kakak Rio duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Sella keluar “Kakak Rio bentar ya, kakakku lagi mandi tuh."

Katanya gue temenin kakak Rio dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Sella dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.

Tiba-tiba Sella tersenyum dan menegurku “kakak Rio kok lihatin Sella trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Sella cantik sih…. trus Sella sekarang udah kelas berapa…?” Sella pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Hendra pun keluar.

“Oi Rio, maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.

Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya.. BANDAR BOLA

Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah Hendra mau bikin tugas, Karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya Hendra. Sesampainya di rumah Hendra, Gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Sella.

Kulihat Sella yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Hendra dan tujuanku kerumahnya, Hendra nya nga ada, kebetulan sekali, pada saat itu orang tua Hendra sering keluar kota untuk urusan bisnis, sedangkan Hendra sedang keluar sama pacarnya.

Akupun langsung menghubungi Hendra. Dan ternyata hendra pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Hendra menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.

Akupun disuruh masuk sama Sella, Karena berhubung Sella lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Sella menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Sella pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.

“Sella pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Sella pun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Sella mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

“Sella mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Sella memerah, dan hanya berkata “Malu kak, soalnya Sella nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Sella perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi, sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”

Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Sella. kupikir Sella bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Sella membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Sella halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit. BANDAR BOLA

Tiba-tiba nga di sengaja Sella menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Sella kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Sella yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap kak, Sella nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan ”oh nga apa-apa kok”

Akupun berpikir bagaimana caranya agar Sella bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Sella mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Sella tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Sella sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.

Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Sella sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Sella memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.

Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Sella tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Sella pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.

“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Sella semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya. BANDAR BOLA

Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Coba donk masukkan ke mulut Sella“
“ takut kak”… 
” takut kenapa..?.. Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kak… ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”

Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata

“Kok asin ya kak“ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.

Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Sel… enak sekali Sel …” gue merasa keenakan kontolku di emut Sella… ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Sel, disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …

Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.

Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Sella menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..

Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka, ternyata Sella masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”

Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Sella mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas, yang tandanya Sella mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Sella Orgasme. BANDAR BOLA

Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Sel, kamu orgasme ya…?” Sella pun menjawab dengan wajah yang malu ” ia kak gue orgasme,makasih ya kak….!!”kulihat Sella mulai lemas. ketika gue melihat Sella orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..

“Sel, kamu kan udah orgasme, kakak belum ni. Sella maukan bantu kakak orgasme…? ” ia kak nnti Sella bantu..trus Sella musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Sella…!!! bisa nga…?” “takut kak sakit”  “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”

Akupun langsung menyuruh Sella gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya, karena Sella masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.

Pada saat kontolku masuk sepenuhnya, Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Sella menyempitkan kakinya yang pertanda Sella mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Sella mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Sella mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..



“Sabar Sel… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Sella pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Sel, kakak udah mau keluar ni.. Sel gimana..?” “Sella juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan, Tapi gue menumpahkannya di atas perut Sella..

Kemudian gue memeluk Sella sambil mencium keningnya. “Sel, gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Sella kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.

Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Sella datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua Hendra ngga ada, Hendra meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..

Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Sella juga senang. Pada malam harinya waktu Hendra tidur, gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi..

Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan.
Share:

Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang

Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang
Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang
CERITA DEWASA - Nama saya Jhony atau biasa dipanggil Jon tinggi badan 170 cm usiaku saat itu 18 thn dengan kulit putih bersih, maklum saya keturunan cina. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga menengah, dimana saya sebagai anak bungsu dan saya mempunyai seorang tante yaitu istri dari paman saya.

Namanya tante Rina atau biasa saya panggil dengan tante Mey (Mey In Fang) umurnya sekitar 37 tahun tetapi memiliki body yang sangat bagus sintal padat berisi putih mulus dengan bibir yang sexy yang paling aku suka pantatnya yang bulat dan padat dengan payudara 36a yang meski agak turun dikit tetapi bodynya masih aduhai maklum dia aktif di sebuah sanggar aerobic sebagai instruktur

Pada saat suatu siang kebetulan rumah sedang kosong karena ortu saya memilki usaha di sebuah tempat perniagaan di kota Surabaya tante Mey sering sekali main kerumah saya karena kebetulan rumahnya sebelah dari rumah saya biasa dia minta bumbu masak atau hanya sekedar ngobrol2 dengan mama dan pada saat itu dia datang kerumah dengan memakai T-shirt u can see dan celana pendek motif kembang2 yang kebetulan lagi kosong karena kami tidak memiliki pembantu saat itu.

Tante Mey datang dengan membawa sebuah DVD yang ternyata itu adalah sebuah DVD game milik anaknya yang masih berusia 9 thn dan mungkin karena permainannya terlalau sulit dan menggunakan bahasa jepang maka dia berniat untuk bertanya kepada saya bagaimana memainkan game tsb dan saya mulai memasukkan DVD tsb kedalam ps saya dan yang terpampang hanyalah tulisan2 jepang yang tidak saya mengerti BANDAR BOLA

Lalu saya usut-punya usut ternyata dia beli dari tc sebuah tempat grosir DVD game ilegal di Sby(sejak uu ttg HAKI semua pedangan jualan secara ilegal) dan sesaat aku hanya mencoba2 dengan memencet tombol2 yang ada di stick dan mengacak menu2 yang ada dan akhirnya muncul sebuah permainan seperti suit batu, kertas, gunting dan aku coba2 dan selanjutnya yang membuat terkejut kita berdua muncullah sesosok wanita jepang yang sedang bugil sambil bermain dengan payudaranya dan sekitar 2 mnt dan saya lanjutkan dengan menu2 berikutnya.

Dan tante Mey mulai memperhatikan celana saya yang menonjol lalu dia bertanya kamu konak ya???

Ahh ngakk kok biasa aja!!.
Lalu secara reflek tante Mey menyentuh nya lhoo..iya gini kok
Lalu saya mencoba untuk menipis tangannya tetapi malah menekannya mungkin karena gugup

Lalu untuk menutupi rasa malu saya balik bertanya tante juga kan???
Dia menjawab kalau aku bukan karena clips tadi tapi karena sentuh ****** kamu
Lho emangnya tante ngak pernah dapet dari om
Udah lama nggak, karena tante selalu tidur jadi satu ama anak2
Trus waktu itu TV saya matikan lalu kita ngobrol2 disofa ruang tamu

Entah dari mana akhirnya sampai aku Tanya tante Mey kalau cewek terangsang itu tandanya gimana??(sebenarnya aku udah mengetahuinya)sambil memegang payudaranya yang sintal itu dia menjawab disini lo sambil agak diangkat sedikit

Secara reflek aku langsung memegang dan meremas payudaranya dan dia kaget dan marah bercampur malu segera aku melepas tanganku

Maaf deh tante…
Ohh ngak apa-apa kok namanya juga laki-laki normal emang kamu belum pernah gituan ama cewek?
Belum tante paling-paling cium pipi aja karena mantan aku semua alim-2.
Sambil berdiri dia bertanya…kalo kamu mau Jon

Aku tidak bisa menjawab dan langsung tangan tante mengandeng aku untuk menuju kamr aku sendiri kunci semua pintu dulu ya..

Lalu aku bergegas mengunci semua pintu dan mulailah adegan yang tak terpikirkan olehku terjadi tante Mey Sambil terus tertawa kecil tanteku ikut naik ke ranjangku dan memelukku dari belakang dan menciumku sambil berbisik, “Nggak apa apa Jon.”. Jantungku deg-degan, apalagi ketika dengan lembut tanteku membelai rambutku terus tubuhku sambil berbisik, “Ehh, jangan malu, kamu senang ya sini tante ajariin kamu untuk jadi dewasa”.

Mulanya aku ragu, takut kalau tanteku hanya memancing reaksiku saja, tetapi ketika rabaannya turun ke arah selangkanganku aku jadi berubah senang. Kuberanikan diri untuk menolehnya dan kudapati wajah tanteku yang tersenyum manis sekali dan matanya yang agak sayu membuat hatiku berbunga bunga. Kontolku yang tadinya sudah mengecil itu mendadak meregang lagi dan mendesak celanaku. BANDAR BOLA

Tanteku kemudian menciumi wajahku dengan kasih sayang, tangannya mulai meraba lagi bagian sensitifku dari bagian luar celanaku, aku yakin tanteku bisa merasakan penisku yang meregang dan keras itu, elusan tanteku terasa kurang nikmat, aku berpikir seandainya tanteku memegang langsung burungku, tentu lebih nikmat.

Belum habis aku berpikir, tiba-tiba saja Tante Mey memelorotkan celana pendekku sampai terlepas, sehingga burungku yang sudah tegang itu bebas mengacung diudara terbuka. Dengan kelima jarinya tanteku menggenggam burungku dan meremasnya pelan. Aku merasa gatal dan geli serta nikmat yang tak kumengerti tapi membuat aku merasa seperti melayang dan menggeliat serta merintih pelan.

Dengan memandang tajam mataku, remasan jari lentik Tante Mey di burungku menjadi semakin cepat bahkan juga dikocoknya naik turun kadang-kadang juga dielusnya buah pelirku. Aku semakin meringis merasakan kenikmatan ini, secara naluri aku berusaha merangkul tanteku agar rasa geli itu makin terasa nikmat.

Aku juga berusaha menempelkan wajahku ke wajah Tante Mey yang kulihat juga merah padam dan bibirnya gemetar, nafas Tante Mey semakin memburu dan dia makin merapatkan tubuhnya ke tubuh kekarku, tanganku diraihnya lalu dituntun ke dadanya yang montok dan kenyal itu.

Tanganku terasa menempel di puting susu Tante Mey yang terasa keras seperti kelereng itu, aku meremasnya dengan agak sulit, karena telapak tanganku yang kecil itu tak bisa meremas keseluruhan permukaan dada Tante padat besar dan keras itu.

Merasa kurang puas hanya meremas dari luar, akupun menyelusupkan tanganku ke lubang tangan T-shirt Tante Mey sehingga tanganku secara langsung bersentuhan dengan dada yang telah lama aku kangeni itu, hangat dan licin sekali.

Kalau tadinya tanteku yang asyik meremas-remas kontolku, sekarang justru aku yang beringas meremas-remas payudara tanteku bahkan tanganku yang lain juga ikut ikutan meremas payudara Tante Mey yang satunya. Tante Mey hanya memejamkan matanya rapat rapat sambil menggigit bibirnya.

Ingin memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante Mey ini. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

“Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Mey yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Mey hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian Aku tak mempedulikan apapun sikap Tante Mey, bagiku kesempatan emas ini harus benar-benar dinikmati dan peduli dengan tanteku.

Tanganku bukan hanya meremas, tetapi juga memelintir puting susu tanteku yang putih dan keras itu, lucu sekali melihat kedua tanganku menelinap dan bergerak-gerak di dalam T-shirt ucan see tanteku. Kurasakan tangan tanteku sudah tak mengocok kontolku, tetapi hanya kadang kadang saja dia meremasnya dengan keras membuat aku kesakitan. BANDAR BOLA

Dari luar dadanya yang bert-shirt mulutku ikut-ikutan menciumi dada tanteku itu, rasanya bila memungkinkan aku ingin memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante Mey ini. Tak kusadari nafas tanteku makin lama makin memburu, rupanya dia juga sangat menikmati kekasaran tanganku ini.

Tiba-tiba saja Tante mey mengangkat T-shirt dan BH kremnya sehingga dadanya tersibak, baru saat itu aku bisa melihat kemontokan payudara tanteku ini, tanganku hanya dapat menutupi sebagian ujung atas payudaranya, sedangkan bagian yang lain masih belum tersentuh oleh remasanku.

Dada yang montok itu dipenuhi oleh barut-barut merah bekas remasanku. Setelah dadanya terbuka dengan gemetar Tante Mey berbisik, ” Jon, isep pentilnya pelan-pelan ya”. Tak perlu diperintah dua kali, aku segera melumat puting susu tanteku dan mengenyotnya sekuatku,

Tante Mey mendesis desis dan menekan kepalaku kuat kuat kedadanya, aku memeluk pinggangnya dan kutindih badan Tante Mey dengan tubuhku yang telanjang bawah itu.

Terasa kontolku yang kaku itu menghujam di tubuh putih mulus ala amoy tanteku yang hanya dilapisi celana dalam itu. Tanteku makin kencang memeluk tubuhku, bahkan ia menyuruh aku untuk menjilati juga putingnya.

Kulakukan semua itu dengan penuh semangat, entah apa pengaruh kepatuhanku ini pada Tante Mey, yang jelas aku sangat menikmatinya, kontolku yang menggeser-geser diperut Tante Meyi terasa sangat mengasikkan.

Mungkin karena sudah tak tahan dengan semua itu, tiba-tiba saja Tante Mey juga melepaskan celana dalamnya. Selama ini aku hanya bernafsu pada buah dadanya saja, aku tak pernah berpikiran lebih dari itu.

Ketika dengan berbisik ia menyuruhku memindahkan ciumanku, aku agak bingung juga. ” Jon, ayo sekarang ciumi selangkangan tante ya, nanti punya kamu juga tante ciumi”. Aku menghentikan kesibukanku di dada Tante Mey dan memandang ke selangkangannya.

Aku takjub sekali melihat selangkangan Tante Mey itu karena ada rambut keriting yang tumbuh di ujung selangkangannya yang cembung itu, ini adalah pemandangan yang sama sekali baru bagiku, selama ini aku hanya pernah melihat selangkangan dalam film BF.

Namun selangkangan wanita secara nyata yang berbulu, ya baru kepunyaan Tante Mey ini! perlahan kedekati dan mulai membelah bibir memeknya dan bulu2 yang agak lebat dan mulai lidahku menari-nari disana dalam posisi 69 tiba-tiba aku merasakan sesuatu

“Tante sudah dulu yah aku mau keluar nih” kataku.
“Sudah, keluarnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Mey

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Mey karena Tante tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya. “Hhgg..achh.. Tante aku mau keluar nih bener ” kataku sambil melumat vagina Tante Mey yang kurasakan berdenyut-denyut.

Tante Mey pun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. BANDAR BOLA

“Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Mey, Tante Mey pun langsung menyedot dengan keras sambil menelan maniku namun karena saking gelinya aku tak tahan lagi secara paksa aku tarik kontolku ternyata udah bersih dan mengkilat dan sehabis minum dan mengambil tisu tante Mey menghampiri aku yang masih lemas.

"Jon pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante mey dengan tangan yang agak gemetar, Tante Mey hanya ketawa kecil.

“Jon, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Mey.
Dia mulai memegang penisku lagi, “Jon Tante mau itu nih”.
“Mau apa Tante?”
“Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Mey.
“Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante, kamu mau kan?”
“Tapi Jhony enggak bisa Tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Mey padaku.

Tante Mey pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

“Kamu tahu enggak mandi kucing Jon” kata Tante Mey.

Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya dijilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.

Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat.

Tante pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku Kulihat payudara Tante Mey mengeras, Tante Mey menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante.

Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Mey , langsung Tante Mey kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Mey seperti menjilati es krim.

Achh.. uhh.. hhghh.. acch Jon enak banget terus Jon, yang itu isep jilatin Jon” kata Tante sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.
Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante tanpa sengaja tertelan olehku.
“Jon masukin donk Tante enggak tahan nih”
“Tante gimana caranya?”

Tante Mey pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Mey naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur dan sempat beberapa kali ujung penisku menyentuh dinding rahim tante. Setengah jam kami bergumul dan Tante Mey pun mengejang hebat.

“Jon Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Mey

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante mey mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya.


Kurasakan Tante mey sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Mey tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

“Jon nanti kalau mau keluar kaya tadi langsung aja keluariin dalem aja, tadikan dimulut udah… tante udah steril kok (kb permanent dengan menutup rahim) ya” pinta Tante Mey padaku.
Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Mey langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

“Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.

“Tante…. Jhony kayanya mau keluar niih” dan akhirnya muncratlah pejuku di liang kewanitaan tante Mey sesaat setelah kucabut penisku meleleh sisa pejuku dari vagina tante dan dengan bergegas dia masuk toilet membasuh memeknya dan memakai baju sambil menciumku dan pulang dan DVD tersebut udah aku buang karena takut ketahuan ortu aku.

sampai saat ini hubungan kami masih berlanjut dan makin hot demikianlah cerita nyata yang telah saya alami. 
Share:

Cerita Dewasa Dokter Seksi Yang Cabul

www.ligautama.net
Cerita Dewasa Dokter Seksi Yang Cabul
CERITA DEWASA - Menunggu bukanlah  hal yang mebosankan. Contohnya Dhani ini, setelah kurang lebih menunggu dokter selama 1 jam lebih untuk melakukan Medical Check up, pada akhirnya rasa jenuhnya terobati karena pada akhirnya dia mendapatkan kenikmatan sex dari dokter cantik dan haus sex. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Sebelum bercerita aku akan memberikan sedikit gambaran tentang saya. Aku seorang Pria yang berusia 20 tahun dan berstatus single. Namaku Dhani (nama samaran), tinggi badan 175 cm,berat badan 70 kg,kulit putih, wajah polos tapi ganteng,hhe. Itu kata dokter bohay kesayanganku yang akan aku ceritakan di cerita sex ini loh para pembaca.
Aku sudah beberapa kali melakukan medical check up, bahkan 3 tahun berturut turut aku melakuakn hal itu untuk keperluan melamar kerja. Nah pada medical check up yang ke tiga ini, adalah medical check up yang paling mebahagiakan untukku. Pada sore itu aku pergi kesebuah tempat untuk melakuakan medical check up.

Pada 2 hari sebelumnya aku sudah melakukan tahap pertama, seperti tes urine, tes darah, dan tes kotoran(pup). Disore itu aku melakukan medical check up untuk tahap terakhir, yaitu tes untuk mengetahui apakah aku punya penyakiut dalam atau tidak. Sore sesampainya di tempat medical check up antrianya sungguh luar biasa panjangnya.

Untung saja saat itu adalah antrian medical check up tahap pertama, amanlah jadinya. Sesampainya disana akupun bertanya kepada ketempat loket pedaftaran dan aku menunjukan surat untuk melakukan medical check up tahap terakhir. Kata pihak loket dokteryang melakuakn medical check up tahap terakhir itu datangnya setengah jam lagi.

Karena seperti itu keadaanya akupun akhirnya terpaksa harus menunggu di kursi yang diperuntukan para calon pasien untuk menunggu. Sebenarnya aku tipe orang yang tidak suka menunggu sih, namun bagaimana lagi karena memang aku butuh hasil test itu. Agar aku tidak bosan akupun bermain game di hp androidku. BANDAR BOLA

Lumayanlah untuk pengilang rasa bosan. Saat itu dengan asiknya aku bermain game dikursi tunggu Saking asiknya tidak terasa sudah 40 menit aku menunggu dokter itu datang. Batre hpku yang lupaaku charge saat itu sudah lowbath saja karena aku gunakan untuk bermain game. Saat itu sudah setengah jam lebih dokter belum kunjung tiba.

Aku yang mulai merasa bosan karena sudah lama menunggu dan tidak ada hiburan lagi karena hp-ku lowbath akhirnya aku bertanya kepada pihak loket pendaftaran lagi,
“ Permisi Mbak, dokternya sudah datang belum mbak ??? kata mbak dokter akan datang setengah jam lagi, ” tanyaku dengan muka yag sedikit kesal.

“ Maaf mas, dokternya belum datang mungkin ini saya hubungi juga nggak membalas Mas, mungki dia kena macet kali mas, mohon sabar ya Mas, ” jawab mbak-mbak loket.

“ Iyadeh Mbak, huhhhh.., ” ucapku dengan muka kesal.

Tuh dokter niat praktek nggak sih, masak jam segini belum datang juga, ucapku menggerutu sembari menuju ke kursi tunggu. Dengan rasa hati yang udah kesal, aku terpaksa harus menunggu lagi. Aku menunggu dikursi itu dengan melihat lihat sekeliling klinik itu. Menit demi menit aku lalui dengan penuh kebosanan.

Tidak terasa aku sudah menunggu tepat selama 1 jam namun dokter tak kunjung tiba. Saat itu aku semakin kesal saja. Dalam hati aku menggerutu, kalau 15 menit lagi nggak dateng gue pulang deh, terserah mau dapet hasil testnya apa nggak. Didalam kebosananku saat itu tiba-tiba saja ada hal menarik lewat dididepan mataku.

Lewatlah seorang wanita yang cantik,putih,berdada montok, dan berpantat semok. Wow… gila tuh tante-tante hot banget,ucapku dalam hati.  Hilang begitu saja rasa bosanku ketika melihat dia. Jika aku perkirakan umurnya kisaran 35 tahunan. Sungguh hot banget para pembaca, wanita seusia dia tubuh dan kulitnya masih kencang sekali.

Andai saja dia dokternya, mau nunggu setahun juga aku betah, wkwkwk… khayalku. Sepanjang dia berjalan u perhatikan dia dari tempat duduku, benar-benar kencang dan semok pantat tante itu. Namun sayangnya aku hanya bisa meliht dia beberapa detik saja, ahhhh. Kembalilah rasa bosan aku rasakan.

Saat menunggu dokter itu aku sampai menguap dan mengantuk. Namun sekitar 5 menit setelah lewatnya tante semok itu akhirnya pihak loketpun memberitahukan aku agar segera masuk keruang praktek dokter. Untuk ruangan medical check up tahap pertama dan terakhir kebetulan berbeda dokter dan ruangan. BANDAR BOLA

Saat itu aku diantarkan salah satu karyawan klinik itu menuju keruangan dokter,
“ Ini Mas ruangannya silahkan masuk, ” kata karyawan klinik.

“ Oh iya mbak, ” jawabku lalu aku lekas masuk keruangan itu.

Aku bukalah pintu ruangan dokter itu kemudian aku masuk,
“ Selamat sore Mas, ” suara lembut dokter wanita menyapa aku ketika aku membuka pintu ruang periksa.

Seketika itu akupun menoleh ke arah suara yang lembut dan menyejukkan hati. Ketika aku melihat kearah dokter itu, tidak aku sangka ternyata dokter yang akan memeriksa aku adalah tante cantik yang tadi aku lihat. Wah, kalau jodoh emang nggak kemana,hha. Aku yang tadinya sudah bermalas-malasan akhirnya bersemangat kembali.

Teryata khayalanku tadi menjadi kenyataan. Saat itu aku sempat terpana melihat kecantikan dan kemolekan tubuh dokter itu, hingga pada akhirnya lamunanku terbuyarkan oleh sapaan dokter cantik itu,

“ Loh kog berdiri disitu sih Mas, mari mas silahkan berbaring dikasur itu, ” ucapnya dengan lembut dan tersenyum manis.

“ Oh iya Bu dokter, maaf saya tadi melamun, ” jawabku lalu aku segera berbaring dikasur praktek Bu dokter itu.

Bu dokter cantik segera menyusulku kekasur prakteknya,
“ Jadi ini mecical check up tahap terakhir ya Mas, Oh iya mas tolong dibuka kaosnya Mas, ” ucapnya.

Aku yang disuruh seperti itupun segera menurut. Aku segera melepas kaosku lalu aku letakan disamping badanku,

“ Apakah Mas pernah menderita penyakit berat ? contihnya seperti Tipes,Liver, ataupun oenyakit dalam  yang lainnya?, ” tanyanya padaku.

Saat itu aku hanya menggeleng saja,
“ Okey, coba Mas tarik nafas lalu hembuskan secara perlahan yah, dan lakukan berulang-ulang ya sampai saya bilang berhenti” ucap dokter cantik itu dengan menempelkan stetoskopnya didadaku.

Saat stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dadaku, seketika itu juga aliran darahku mengalir kencang dan detak jantungku berdetak dengan kencangnya. Tak hanya itu, parahnya saat itu batang penisku mulai menegang,

“ Aduh gimana nih, kalau sampai ketahuan Bu Dokter mau bisa gawat nih, ” kataku dalem hati.

Saat itu akupun merasa gugup karena penisku berdiri dan kelihatn menonjol dibalik celanaku.  Sialnya saat itu Bu Dokter cantik memeriksa dari dada turun keperut dengan stetoskopnya. Semakin khawatirlah aku saat itu. Aku sempat menahan n nafsu agar penisku tidak menegang, namun apa yang terjadi saat itu, semakin aku tahan semakin menonjol saja penisku.

Gawat nih, ucapku dalam hati. Apalagi ketika bu dokter memeriksa perutku, aku melihat belahan paudaranya yang putih dan mulus dari leher  kaosnya yang sedikit terbuka, maakin menjadi jadi saja nafsuku saat itu. Penisku semakin tegang bahkan secara spontan penisku berkedut-kedut dari dalam celana, BANDAR BOLA

“ Loh Mas, kog kemaluan mas tegang yah, mas nafsu yah melihat saya, ” ucapnya tanpa rasa sungkan sedikitpun.

Matilah aku, ketahuan deh kalau penisku ereksi. Seketika mukaku memerah dan rasanya aku malu sekali,

“ Kamu pasti nafsukan melihat saya Mas, dasar anak muda nggak bisa lihat yang bening-bening,hha, ” ucapnya lagi meledekku,

Aku hanya terdiam dengan mukaku yang memerah karena malu,
“ Yaudah sekarang kamu lepas celana jeans sekalian celana dalam kamu, saya mau memeriksa apakah kamu punya penyakit hernia atau tidak, ” ucapnya.

Karena itu perintah dokter dengan terpaksa akupun membukanya. Jadi saat itu posisiku telanjang bulat,

“ Coba yah saya periksa dulu yah, ” ucapnya sembari memegang penisku.
Saat itu dokter cantik membelai buah zakar hingga kepala penisku secara terus menerus,

“ Gimana rasanya diginikan Mas, enak apa sakit Mas ???, ” tanyanya sembari terus membelai penisku.

“ Enak Bu dokter, ” ucapku polos dengan wajah memerah karena malu.

“ Oh enak, berarti kamu tidak punya penyakit Hernia ini. Ngomong-ngomong penis kamu bagus juga yah Mas, udah gede, panjang, melengkung keatas lagi, ” ucapnya.

Awalnya penisku hanya dibelai, namun lama-kelamaan tangan Bu Dokter cantik itu mulai menggenggam dan mengocok penisku secara perlahan dengan tangan lembutnya itu,

“ Ssssssssshhhh… Eughhhhh…, ” secara spontan aku mendesah.

“ Enak ya Mas diginikan, ” ucapnya dengan terus mengocok penisku.

“ Iya Bu, Oughhhh…, ” jawabku.

Wah ini dokter mau memeriksa apa mau ngajak aku ML yah, kog medical check up begini amat caranya,

“ Ngomong-ngomong kamu udah pernah ML apa belum sama cewek, ??, ” ucapnya mulai keluar jalur.

Aku yang merasa nikmat hanya menggelengkan kepalaku saja. Aku memang belum pernah sekalipun diperlakukan oleh wanita seperti ini. Jangankan dikocok pacaran aja belum pernah,hha,

“ Ouh belum pernah, masih perjaka yah kamu, ” ucapnya.

“ Iya Dok,Sssssssshhhh… Aghhhh…, ” ucapku lalu mendesah.

Tanpa banyak bicara lagi tiba-tiba saja dokter cantik itu mulai mengkulum penisku. Mulutnya yang sexy itu mengkulum penisku dengan lembut namun nikmat,

“ Ssssshhh… kog aku diginikan Dok, Ssssshhh… Ahhhhh.., ” tanyaku sembari menikmati kuluman maut bo dokter cantik. BANDAR BOLA

Dokter cantikpun tidak menghiraukan lagi kata-kataku, dia secara terus menerus mengeluar masukan penisku dari mulutnya dengan lincahnya. Baru sekali ini aku merasakan di sepong sama wanita, ternyata rasanya sungguh luar biasa. Dihisapnya penisku dengan penuh nafsu secara terus menerus,

“ Dok, Ssssshhhh… Ahhhh… Ughhhh, ” desahku.

Sekitar 10 menit penisku dikulum tiba-tiba saja kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari dalam penisku. Penisku berdenyut-denyit dengan kencangnya dan,

“ Crutttttttttt…Crutttttttttt…Crutttttt, ”

Keluarlah spermaku didalam mulut Bu Dokter cantik itu. Spermaku saat itu ditelan habis oleh Dokter cantik itu dengan lahapnya. Rasanya ngilu dan geli sekali yah jika sudah ngecrot tapi penis masih dikulum. Setelah spermaku ditelan habis dia berkata,

“ Dasar perjaka payah Yah kamu, masak baru di oral aja kamu udah keluar sih,hha.., ” ucapnya puas sembari meledekku.

“ Hihihi, Maaf Dok, jujur saya melakukan hal seperti ini baru sama Bu Dokter, ” ucapku polos dengan wajah memerah.

“ Iya saya tau, kelihatan kog kalau kamu masih perjaka,hhe.., ” ucapnya.

Aku kira saat itu sudah selesai medical check upnya setelah aku sudah megeluarkan air maniku. Dokter cantik lagi-lagi membuatku bergairah. Dia melepas satu persatu pakainya hingga telanjang bulat. Pakaianya dibiarkan tergeletak dilantai begitu saja,

“ Loh kog Bu Dokter telanjang, kan yang medical check up saya BU ???, ” tanyaku dengan wajah keheranan.

“ Udah kamu nurut aja yah sama saya, kamu bakal dapet medical check up paling nikmat sedunia deh hari ini, ” katanya.

Setelah telanjang diapun naik keatas kasur dan tanpa berbicara dia menindihku dan menciumiku. Wah ini udah nggak bener nih, ini buka n medical chec up namanya, tapi medical ngentot, ucapku dalam hati. Bu Dokterpun menciumiku secara brutal saat itu, dia mencium dan menjilati bibir,leher, bahkan daun telingakupun dijilatinya,

“ Bu, Ouhhhhh… geli Buk, Eughhh…, ” ucapku kegelian.

Tanpa menjawab dia terus menjilat dan menciumi leher,bibir, dan telingku secacara bergantian. Aku yang tidak mempunyai pengalaman  dalam sex saat itu aku hanya diam dan menikmatinya saja. Memang sex situ sungguh nikmat sekali para pembaca. Beberapa menit dia melakukan itu padaku agar aku terangsang lagi. BANDAR BOLA

Usahanya memang tidak sia-sia, penisku yang tadinya sudah loyo, pada akhirnya berdiri lagi. Karena penisku berdiri lagi, secara otomatis peniskupun meyodok-nyodok bagian luar vagina Bu Dokter cantik. Bu Dokter cantikpun mengetahui  penisku yang sudah ereksi lagi. Mengetahui itu diapun segera menghentikan jilatan dan ciumanya,
“ Wah penis kamu udah berdiri lagi yah, sekarang kamu akan merasakan hal terindah dalam hidupmu, ” ucapnya.

Setelah berkata seperti itu Bu Dokter cantikpun segera merubah posisinya. Dia yang tadinya menindih tubuhku, saat itu dia merubah posisinya dengan jongok diatas penisku. Dengan cepatnya dia meraih penisku lalu dia gesek-gesekan pada bibir vaginanya,

“ Ssssssssshhhhh… Oughhhhh…Mas, Eughhhh…, ” desah Bu Dokter cantik.

Dia mendesah sembari terus mengesekan penisku pada bibir vaginanya,
“ Geli Bu, Oughhhhh… Ssssshhh… Ahhhh… Oughhhh.., ” desahku.

Penisku secara terus menerus digesekan pada vaginanya. Kurang lebih selama 5 menit dia gesek vaginaya dengan penisku, lama kelamaan vaginaya mengeluarkan cairan putih yang membuat vagina Bu dokter cantik basah. Apa itu yah yang dinamakan lendir kawin wanita, batinku. Setelah basah Bu Dokterpun segera memasukan penisku kedalam liang vaginanya, BANDAR BOLA

“ Blesssssssssssssssssssssssssssss…. Ahhhhhhhhhh, ” desah Bu Dokter sembari mendongakan kepalanya keatas.

“ Bu, Ouhhhhhh… enak Bu, Aghhhhhhhhhhhhhhh.., ” ucapku nikmat.

Setelah penisku masuk didalam vaginanya Bu Dokter langsung saja mengoyangkan pinggulnya. Vaginanya yang lembut dan terasa rapat itu mulai memanjakan penisku. Bergoyanglah dia seperti menunggang kuda saja. Dia bergerak naik turun, bergoyang memutar, dan maju mundur dengan lincahnya.

Pingulnya meliak liuk dengan payudaranya yang nergerak naik turun seiring dia mencabuliku. Aku yang merasakan nikmat saat itu hanya bisa mendesah saja. Tubuhku rasanya seperti tersetum listrik teganagan tinggi. Baru kali ini aku merasakan yang namanya making love, rasanya geli,ngilu namun nikmatnya sungguh luar biasa. Bu Dokter tanpa henti terus beraksi diatas penisku. Dinding Rahimnya yang terasa lembut dan hangat membuat penisku semakin tegng saja. Rasanya saat itu penisku seperti diremas-remas oleh vagina Bu Dokter.

Pantatnya yang kenyal itu menempel dengan pahaku seiring dia bergoyang diatas tubuhku. Wajah Bu Dokter ketika ML denganku memerah. Tidak kusangka perjakaku hilang dengan seorang Dokter cantik yang semok dan haus sex itu. Walaupun perjakaku hilang namun aku tidak merasa menyesal sedikitpun.

Aku dan Bu Dokterterus mendesah nikmat dengan sesekali tubuh kami mengejang. Perbuatan mesum kami saat itu tidak terlalu lama karena aku sudah tidak tahan lagi menahan spermaku. Kira-kira sekitar 15 menit penisku digoyang oleh memek hot Bu Dokter pada akhirnya penisku kembali mengeluarkan lahar panasnya,

“ Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…., ”
“Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… keluar lagi Bu Spermaku… Oughhhhh…, ” desahku panjang.

“ Aku juga keluar Mas… Ahhhhhhhhhhhhhhhhh, ” desah Bu Dokter menyusul.

Akhirnya kami mendapatkan klimaks yang hampir bersamaan. Karena saat itu ada 2 orang yang masih mengantri untuk medical chek up tahap terakhir, maka Bu Dokterpun segera melepaskan penisku dari dalam Vaginanya. Setelah dicabut sperma yang tadi keluar di dalam vaginanya kembali keluar dari liang vaginanya.


Aku dan Bu Dokter segera membersihkan alat kelamin kami dnegan menggunakan handuk yang diberikan oleh Dokter cantik itu. Setelah bersih kami segera mengenakan pakain kami kembali seperti semula,

“ Kapan-kapan kamu medical chek up lagi yah kesini Mas, nih kartu nama saya, nanti telefon saya yah,hhe, ” ucapnya genit padaku.

“ Iya Bu Dokter cantik, ” ucapku singkat.

“ Yasudah nanti biaya check up biar saya yang bayar yah, dan hasil check up kamu biar saya antarkan juga nanti kerumah kamu yah, jangan lupa nanti kamu smskan alamat rumah kamu, ” ucapnya.

“ Iya Bu, ” jawabku singkat.

Akupun saat itu segera meninggalkan ruang praktek medical mesum itu dengan wajah yang riang. Singkat cerita kira-kira jam 9 malam ternyata hasil check upku diantarkan oleh Dokter cantik itu. Karena sudah malam Bu Dokter cantik setelah mengantarkan hasil check upku dia langsung pulang dengan menggunakan mobil pajero-nya.

Semenjak kejadian itu aku sering diajak keluar oleh bu Dokter cantik untuk sekedar makan dan memuaskan nafsu birahinya. Hubungan itu bertahan sampai 2 tahun saja karena dia harus pindah kerja. Seperti itulah cerita skandal sexs-ku dengan Bu Dokter cantik Di klinik saat aku Medical Check Up. Selesai.
Share:

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku
CERITA DEWASA - Sebelumnya saya perkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Dimas, usia saya saat ini adalah 32 tahun. Kejadian ini adalah kisah nyata hidup saya yang pribadi.

Kebetulan juga aku lebih tertarik dengan wanita yang usianya sebaya dengan saya ataupun lebih tua, meskipun saya tidak terlalu menolak dengan wanita yang usianya dibawah saya.

Hampir semua, pacar-pacar saya ataupun teman-teman kencan saya biasanya memiliki usia sebaya ataupun lebih tua. Tetapi istri saya saat ini memang lebih muda dari saya 5 tahun.

Saya menyenangi wanita yang lebih tua, karena saya merasa kalau bermain cinta dengan mereka, saya merasakan ada sensasi tersendiri. Terlebih kalau teman kencan saya seorang janda gersang, saya akan semakin menikmati permainan-permainannya dengan baik. BANDAR BOLA

Saya mempunyai seorang tetangga, sekaligus kawan bermain, tetapi usianya 3 tahun dibawah saya, sebut saja namanya Vincent.

Saya berkawan dan bersahabat dengan dia sudah sejak kecil. Hubungan saya dengan Vincent sudah seperti kakak beradik. Kami saling bermain, saya ke rumahnya ataupun dia yang ke rumahku. Makan dan terkadang tidur pun kami sering bersama. Vincent ini anak tertua dari 4 bersaudara. Ayahnya meninggal dunia ketika dia berumur 15 tahun.

Vincent ini mempunyai ibu, namanya Mina. Meskipun Mbak Mina ini ibu dari teman dekat saya, tetapi saya memanggilnya tetap dengan panggilan mbak, bukan tante. Karena saya sudah terbiasa bergaul dengan keluarga Mbak Mina, maka Mbak Mina menganggap saya sudah seperti anaknya sendiri.

Sehingga Mbak Mina tidak merasa malu untuk bertingkah wajar di hadapanku, terutama sekali dia sudah terbiasa berpakaian minim, meskipun saya ada di depannya.

Apabila selesai mandi, dan keluar dari kamar mandi, Mbak Mina tanpa malu-malu jalan di hadapan saya hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya. Sehingga dengan jelas sekali terlihat kemolekan tubuhnya.

Warna kulitnya yang kuning bersih, dengan bentuk pantat yang bulat dan sintal, serta sepasang lengan yang indah dengan bebasnya dapat dipandangi, meskipun saya pada saat itu masih SD ataupun SMP, tetapi secara naluri, saya sudah ingin juga melihat kemolekan tubuh Mbak Mina.

Hubungan dengan Vincent tetap baik, meskipun saya sudah pindah rumah dan meskipun saya sudah kuliah ke lain kota, hubungan saya dengan keluarga Mbak Mina juga tetap tidak berubah. Kalau saya pulang ke rumah sebulan sekali, saya selalu sempatkan main ke rumah Vincent.

Setelah kematian suaminya, Mbak Mina selama kurang lebih 8 tahun tetap menjanda, dan akhirnya menjadi janda gersang. Meskipun sebenarnya banyak laki-laki yang tertarik padanya, karena Mbak Mina ini orangnya lumayan cantik, dan seksi. BANDAR BOLA

Penampilannya selalu nampak bersih. Tetapi semuanya ditolak, karena alasan Mbak Mina pada saat itu lebih berkonsentrasi untuk dia dalam mengasuh anak-anaknya.

Tetapi setelah 8 tahun janda gersang, akhirnya dia menikah dengan seorang duda tua yang meskipun kaya raya tetapi sakit-sakitan. Tetapi perkawinan ini hanya bertahan kurang lebih 2 tahun, karena suaminya yang baru ini akhirnya juga meninggal.

Setelah saya Dewasa, rasa tertarik saya dengan Mbak Mina semakin menggebu. Tubuh yang seksi, pantat yang padat, dan betis yang kecil serta indah selalu menjadi sasaran mata saya. Terkadang saya sering mencuri pandang dengan Mbak Mina, pada saat ngobrol dengan Vincent dan kebetulan Mbak Mina lewat.

Apalagi kalau sedang ngobrol dengan Vincent dan Mbak Mina ikut, wah rasanya jadi senang sekali. Bahkan sering saya sengaja main ke rumah Vincent, dimana pada saat Vincent tidak ada di rumah, sehingga saya dengan leluasa dapat ngobrol berdua dengan Mbak Mina.

Meskipun keinginan untuk bercinta dengan Mbak Mina selalu menggebu, tetapi saya masih kesulitan untuk mencari cara memulainya. Terkadang rasa ragu dan malu selalu menghantui, takut kalau nanti Mbak Mina menolak untuk diajak bercinta. Tetapi kalau kemauan sudah kuat, segala cara akan ditempuh demi tercapainya keinginan.

Hal ini terjadi secara kebetulan, ketika suatu sore MBak Mina minta tolong saya untuk mengantarkan melihat komplek perumahan yang baru di pinggiran kota, karena dia bermaksud membeli rumah kecil di komplek perumahan tersebut.

Kami berdua berangkat dengan memakai mobil saya. Karena lokasinya masih baru dan masih dalam tahap pembangunan, sehingga sesampainya di lokasi, suasananya terlihat sepi, tidak ada seorang pun di tempat itu.

Kami berdua berkeliling-keliling dengan berjalan kaki melihat-lihat rumah yang baru dibangun. Saya ajak Mbak Mina masuk ke salah satu rumah yang sedang dibangun, yang tentunya masih kosong, kami melihat-lihat ke dalamnya. BANDAR BOLA

Kami berjalan berdampingan, dan setelah masuk ke salah satu rumah yang sedang dibangun. Dengan tiba-tiba saya dekap pundaknya, saya rekatkan ke dada saya, perasaan saya pada saat itu tidak menentu, antara senang, dan takut kalau-kalau dia marah dan menampar saya, dan perasaan birahi yang sudah sangat menggebu.

Tetapi syukur, ternyata dia hanya tersenyum memandang saya. Melihat tidak ada penolakan yang berarti, saya mulai berani untuk mencium pipinya, lagi-lagi dia hanya tersenyum malu sambil pura-pura menjauhkan diri dan sambil berkata, “Ach.. Dimas ini ada-ada saja..”

Saya berkata, “Mbak Mina marah yaa..?”

Dia hanya menjawab dengan gelengan kepala dan sambil tersenyum terus menundukkan kepala.

Melihat bahasa tubuh yang menunjukkan “lampu Hijau”, serangan saya semakin berani. Saya mengejarnya dan mendekapnya, dan akhirnya saya berhasil mencium bibirnya yang tipis, mungil dan berkilat oleh lipstick yang selalu menghiasi bibirnya. Sambil saya bersandar di dinding, saya dekap dengan erat tubuh Mbak Mina.

Saya cium bibirnya, “Uhhmm..” dia bergumam dan balas memeluk dengan erat.

Ternyata tanpa diduga, Mbak Mina membalas ciuman saya dengan bergairah. Saya kembali balas ciumannya yang sangat bergairah dengan permainan lidah saya. Lidah kami sudah menari-nari. Kedua tangan saya sudah mencari sasaran-sasaran yang sensitif. Bukit kembarnya yang mungil tapi masih padat dan terlihat seksi menjadi sasaran kedua tangan saya.

Kedua bukit kembar ini sudah lama kuidam-idamkan untuk menjamahnya. Kami berciuman agak lama. Nafas Mbak Mina semakin memburu. Ciuman, saya alihkan dari bibirnya yang mungil turun ke lehernya. Dia menengadahkan wajahnya sambil matanya terpejam. Menikmati rangsangan kenikmatan yang sudah lama tidak dia rasakan.

“Uchmm.. mm..” mulutnya selalu bergumam, tandanya dia menikmatinya.

Kedua tanganku saya dekapkan ke pantatnya yang bulat dan seksi. Sehingga tubuhnya semakin marapat ke tubuh saya. Dekapan kedua tangannya ke leher saya semakin diperkuat, seiring dengan lenguhan bibirnya yang semakin panjang, “Uuucchmm.. mm.”

Batang kejantanan yang tegang sejak berangkat dari rumahnya Mbak Mina, kini ditekan dengan kencang oleh tubuh Mbak Mina yang bergoyang-goyang. Rasa nikmat menjalar dari batang kejantananku mengalir naik ke ubun-ubun. Ciumanku terus turun setelah beberapa lama singgah di lehernya, turun menuruni celah bukit kembarnya. Kedua BH-nya yang berwarna merah muda, serasi dengan kulitnya yang langsat, semakin menambah indahnya susu Mbak Mina.

Karena tubuh Mbak Mina agak kecil, saya agak sedikit berjongkok, agar mampu mencium kedua susunya yang sudah mengeras. Kedua tangan saya pergunakan untuk menahan punggungnya yang mulai melengkung atas sensasi ciuman saya ke susunya. Deru nafas Mbak Mina semakin memburu.

Gesekan tubuhnya ke batang keperkasaan saya semakin cepat frekuensinya, dan akhirnya, “Udach acch Dimas.. jangan disini, nggak enak kalau nanti ketahuan..” sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan saya.

“Sebentar Mmmbbak..!” jawab saya dengan mulut tidak bergeser dari susunya.

“Dimas, nanti kita lannjuttkan saja di llain ttemmpat..” suranya terputus-putus karena tersengal oleh nafasnya yang memburu.

“Oke dech Mbak Mina , tapi Mbak Mina harus janji dulu, kapan dilanjutkannya dan dimana..?” tanyaku sambil masih mendekap dengan erat tubuh Mbak Mina.

“Besok pagi saja di rumahku jam sepuluh. Karena kalau pagi rumahku sepi.”

“Oke dech, besok pagi jam sepuluh saya datang lagi.”

“Yuk kita pulang, anter aku dulu ke rumah, anak nakaall..!” pinta Mbak Mina manja sambil mencubit hidungku.

“Aku antar ke rumah, tapi kasih dulu uang muka untuk besok pagi.” sambil mengarahkan ciuman saya ke bibirnya sekali lagi sebagai uang muka untuk besok pagi. BANDAR BOLA

Dia belum sempat tersenyum karena bibirnya sudah kukulum dengan mesranya.

Hari mulai gelap dan gerimis mengiringi kepulangan kami. Kami berjalan pulang ke rumah Mbak Mina, tetapi suasana dalam perjalanan pulang sudah jauh berbeda dengan suasana ketika kami berangkat tadi. Karena ketika kami berangkat tadi, perilaku kami sebagai seorang tante dengan “keponakannya”, tapi sekarang sudah berubah menjadi perjalanan seorang tante dengan “keenakannya”.

Selama perjalanan, Mbak Mina menggoda saya, “Waduh.., ternyata selama ini saya salah, saya kirain Dimas itu orangnya alim, tapi ternyata..”

“Ternyata enak khan..?” goda saya sambil mencubit dagunya yang menggemaskan. Kami berdua tertawa berderai.

“Kalau tahu gitu, mending dari dulu yaa..?” kata Mbak Mina menggoda.

“Iya kalau dari dulu, memek Mbak Mina mungkin tidak karatan ya..?” balasku menggoda.

“Emangnya besi tua..!” jawab Mbak Mina bersungut.

“Bukan besi tua, tapi besi pusaka.” jawab saya.

Selama perjalanan, tangan Mbak Mina tidak henti-hentinya selalu meremas tangan saya yang sebelah kiri (sebelah kanan untuk pegang setir). Tangan saya baru dilepaskan ketika saya pergunakan untuk pindah gigi saja. Selebihnya selalu dipegang dan diremas-remas oleh Mbak Mina.

“Mbak.., jangan tanganku aja donk yang diremas-remas..!” pinta saya dengan manja.

“Lha yang mana lagi yang minta diremas..?”

“Ya yang nggak ada tulangnya donk yang diremas.”

“Dasar anak nakal.” Mbak Mina tersenyum, tapi tangannya beralih untuk meremas rudal yang masih tegang belum tersalurkan.

Ternyata Mbak Mina tidak hanya meremas rudal saya saja, melainkan juga menciuminya.

“Mbak.., bebas aja lho Mbak, jangan sungkan-sungkan, anggap aja milik sendiri.” goda saya sambil tersenyum.

“Terus minta diapakan lagi..?” pancing Mbak Mina.

“Yaa.., kalau mau dikulum juga boleh.” jawab saya.

“Emangnya nggak kelihatan orang..?” tanyanya ragu.

“Khan udah malem, lagian hujan, pasti nggak kelihatan.”

Tanpa menunggu jawaban, tangan Mbak Mina sudah mulai membuka resluiting celana dan mengeluarkan rudal saya. Saya geser kursi saya agak ke belakang, agar Mbak Mina dapat leluasa mempermainkan rudal indah milik saya. Dirabanya rudal itu dan diciuminya, akhirnya bibirnya yang mungil mengulum dan menjilatinya. Terasa mendapat aliran listrik yang menggetarkan ketika lidah Mbak Mina  menjilati kepala rudal saya. BANDAR BOLA

Dan terasa hangat dan basah ketika mulutnya mengulum batang kejantanan saya yang semakin menegang. Dua perasaan yang penuh sensasi berganti-ganti saya rasakan. Antara getaran karena jilatan lidah dan hangatnya kuluman saling berganti. Kedua kaki terasa tegang, dan pantat saya tidak terasa terangkat karena sensasi yang ditimbulkan oleh kuluman bibir Mbak Mina yang ternyata sangat ahli

Untuk menghindari konsentrasi yang terpecah, terpaksa saya meminggirkan mobil ke jalur lambat, dan memberhentikan mobil. Keadaan sangat mendukung, karena pada saat itu tepat dengan turunnya hujan, dan lalu lintas kendaraan agak sepi, sehingga kami berdua tidak merasa terganggu untuk melanjutkan permainan di dalam mobil.

Mbak Mina mengulum kemaluan saya dengan semangat. Kepalanya terlihat turun naik-turun naik yang terkadang cepat, terkadang lambat. Mulutnya terus bergumam, sebagai tanda bahwa dia juga menikmatinya. Kedua tangan saya memegang kepala Mbak Mina naik-turun mengikuti gerakannya. Kaki semakin kejang dengan pantat saya yang naik turun akibat rasa sensasi yang luar biasa. Untuk mengimbangi permainannya, pantat Mbak Mina yang terlihat nungging, saya remas dengan tangan kiri, sementara tangan kanan masih membelai susu Mbak Mina, saya remas dengan pelan kedua susunya bergantian dengan tangan kanan.

Resluiting rok bawahnya yang ada di pantat, mulai saya buka, terlihat CD-nya yang berwarna merah muda. Saya masukkan tangan kiri ke dalam CD-nya dan meremas dengan gemas pantatnya yang padat berisi. Tangan saya bergerak turun menelusuri celah pantatnya, dan sekarang menuju liang kemaluannya. Kemaluannya saya sentuh dari belakang, dan terasa sudah sangat basah dan merekah.

Saya belai-belai bibir luar kewanitaannya dan akhirnya saya belai-belai klitnya. Merasa klitnya tersentuh oleh jari saya, pantat Mbak Mina semakin dinaikkan, dan terasa tegang, kuluman ke batang kejantanan saya semakin kencang. Tangan kanan saya masih meremas-remas susunya yang semakin tegak. Melihat perpaduan antara belaian klitoris, remasan susu dan kuluman rudal, suara kami jadi semakin maracau.

Pantat kami semakin naik turun. Erangan kenikmatan dan sensasi aliran listrik menjalar ke sekujur tubuh kami. Tiba-tiba Mbak Mina melepaskan kulumannya. Dia kembali ke posisi duduk dan telentang sambil matanya tetap terpejam oleh kenikmatan yang sudah bertahun-tahun tidak dirasakan. Saya tahu maksudnya, bahwa dia minta gantian agar kewanitaannya dijilati.

Saya singkapkan roknya, dan Mbak Mina dengan tergesa-gesa melepaskan sendiri CD-nya, seakan tidak sabar dan tidak ingin ada waktu luang yang terputus. Kedua kakinya sudah ditelentangkan, kemaluannya yang mungil dengan bulu-bulu halus dan terawat sudah kelihatan merekah. Saya dekatkan mulut saya ke liang senggamanya, tetapi saya baru akan menjilati kedua selangkangannya terlebih dahulu.

Dia meremas-remas rambut saya. Kedua kakinya mengejang-ngejang dan bergerak-gerak tidak terkontrol. Pantatnya digerak-gerakkan naik turun. Ini artinya Mbak Mina sudah sangat penasaran dan sangat gemas agar kemaluannya ingin dijilati. Dia kelihatan penasaran sekali. Saya jilati bibir kemaluannya.

Harumnya yang khas kemaluan wanita semakin merangsang saya. Remasan-remasan di kepala saya semakin kuat. Akhirnya saya buka bibir kemaluannya, saya jilati klitorisnya. Ketika lidah saya menyentuh klitorisnya, nafas lega dan erangan kenikmatan keluar dari mulutnya.

“Uuuhh.. uhh.. uughh..!” terus menerus keluar dari mulutnya. BANDAR BOLA

Kepalanya selalu bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri. Remasan remasan tangan kirinya sekarang beralih ke punggung saya, sedangkan tangan kanannya berusaha mencari batang keperkasaan saya dan akhirnya meremas-remas dan mengocoknya. Tangan yang lembut dengan kocokan dan remasan yang halus, memijat-mijat batang kejantanan saya, memberikan sensasi tersendiri pada rudal kebanggaan milik saya.

Lidah saya berputar-putar di klitorisnya, usapan-usapan lidah di dinding vagina, terkadang saya selingi dengan isapan dan gigitan halus di klitorisnya, membuat dia semakin marancu, “Uuugghh.. geellii banggeett..! Uuuff.., ggellii bannget..! Uuff ggllii..”

Dan secara tiba-tiba kedua tangannya mencakar punggung saya, kedua kakinya menegang, dadanya membusung naik diikuti dengan getaran tubuh yang hebat sambil mengerang, “Uuugghhff Aaallvii.., uuff aku mmauu kkeelluua.. aarr..”

Nafasnya tersengal dan memburu, tandanya dia sudah sampai di puncak kenikmatan seorang wanita.

“Aaallvii.., kamu belum yaa..? Sini kukulum biar cepet nyampai.” suara Mbak Mina sambil nafasnya masih memburu.


Dia membungkuk di pangkuan saya, saya telentang di jok. Dia kembali me^^
ngulum batang kejantanan saya. Bibir yang manis dan mungil kembali mengocok-ngocok rudal saya. Lidahnya dengan lembut menyapu kepala kemaluan saya. Sensasi yang tadi sempat terputus, kembali dapat saya rasakan. Kaki saya menegang, pantatku terangkat, tangan saya meremas-remas kedua pipinya.

Aliran listrik menjalar dari kepala kejantanan saya, naik ke ubun-ubun dan sekujur tubuh. Aliran tersebut kembali lagi bersama-sama mengarah ke ujung rudal saya, ke kepala kemaluan saya, dan akhirnya keluar bersama-sama dengan cairan putih dan kental ke mulut Mbak Mina, ke bibir Mbak Mina, ke hidungnya dan ke pipinya, banyak sekali.

Seakan-akan habis sudah cairan yang ada di tubuh ini, lemas kedua tubuh kami. Untuk sejenak kami berdua berdiam diri, untuk menikmati sensasi kami, untuk mengatur nafas kami dan untuk menenangkan emosi kami. 
Share:
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Recent Posts

Total Pageviews

Labels

 
×
Judul