Kumpulan Film JAV Dan Cerita Dewasa Terbaru, Terlengkap, Spektakuler Yang Pernah Ada !!

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku

Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku
Cerita Dewasa Bercinta Dengan Mama Temanku
CERITA DEWASA - Sebelumnya saya perkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya Dimas, usia saya saat ini adalah 32 tahun. Kejadian ini adalah kisah nyata hidup saya yang pribadi.

Kebetulan juga aku lebih tertarik dengan wanita yang usianya sebaya dengan saya ataupun lebih tua, meskipun saya tidak terlalu menolak dengan wanita yang usianya dibawah saya.

Hampir semua, pacar-pacar saya ataupun teman-teman kencan saya biasanya memiliki usia sebaya ataupun lebih tua. Tetapi istri saya saat ini memang lebih muda dari saya 5 tahun.

Saya menyenangi wanita yang lebih tua, karena saya merasa kalau bermain cinta dengan mereka, saya merasakan ada sensasi tersendiri. Terlebih kalau teman kencan saya seorang janda gersang, saya akan semakin menikmati permainan-permainannya dengan baik. BANDAR BOLA

Saya mempunyai seorang tetangga, sekaligus kawan bermain, tetapi usianya 3 tahun dibawah saya, sebut saja namanya Vincent.

Saya berkawan dan bersahabat dengan dia sudah sejak kecil. Hubungan saya dengan Vincent sudah seperti kakak beradik. Kami saling bermain, saya ke rumahnya ataupun dia yang ke rumahku. Makan dan terkadang tidur pun kami sering bersama. Vincent ini anak tertua dari 4 bersaudara. Ayahnya meninggal dunia ketika dia berumur 15 tahun.

Vincent ini mempunyai ibu, namanya Mina. Meskipun Mbak Mina ini ibu dari teman dekat saya, tetapi saya memanggilnya tetap dengan panggilan mbak, bukan tante. Karena saya sudah terbiasa bergaul dengan keluarga Mbak Mina, maka Mbak Mina menganggap saya sudah seperti anaknya sendiri.

Sehingga Mbak Mina tidak merasa malu untuk bertingkah wajar di hadapanku, terutama sekali dia sudah terbiasa berpakaian minim, meskipun saya ada di depannya.

Apabila selesai mandi, dan keluar dari kamar mandi, Mbak Mina tanpa malu-malu jalan di hadapan saya hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya. Sehingga dengan jelas sekali terlihat kemolekan tubuhnya.

Warna kulitnya yang kuning bersih, dengan bentuk pantat yang bulat dan sintal, serta sepasang lengan yang indah dengan bebasnya dapat dipandangi, meskipun saya pada saat itu masih SD ataupun SMP, tetapi secara naluri, saya sudah ingin juga melihat kemolekan tubuh Mbak Mina.

Hubungan dengan Vincent tetap baik, meskipun saya sudah pindah rumah dan meskipun saya sudah kuliah ke lain kota, hubungan saya dengan keluarga Mbak Mina juga tetap tidak berubah. Kalau saya pulang ke rumah sebulan sekali, saya selalu sempatkan main ke rumah Vincent.

Setelah kematian suaminya, Mbak Mina selama kurang lebih 8 tahun tetap menjanda, dan akhirnya menjadi janda gersang. Meskipun sebenarnya banyak laki-laki yang tertarik padanya, karena Mbak Mina ini orangnya lumayan cantik, dan seksi. BANDAR BOLA

Penampilannya selalu nampak bersih. Tetapi semuanya ditolak, karena alasan Mbak Mina pada saat itu lebih berkonsentrasi untuk dia dalam mengasuh anak-anaknya.

Tetapi setelah 8 tahun janda gersang, akhirnya dia menikah dengan seorang duda tua yang meskipun kaya raya tetapi sakit-sakitan. Tetapi perkawinan ini hanya bertahan kurang lebih 2 tahun, karena suaminya yang baru ini akhirnya juga meninggal.

Setelah saya Dewasa, rasa tertarik saya dengan Mbak Mina semakin menggebu. Tubuh yang seksi, pantat yang padat, dan betis yang kecil serta indah selalu menjadi sasaran mata saya. Terkadang saya sering mencuri pandang dengan Mbak Mina, pada saat ngobrol dengan Vincent dan kebetulan Mbak Mina lewat.

Apalagi kalau sedang ngobrol dengan Vincent dan Mbak Mina ikut, wah rasanya jadi senang sekali. Bahkan sering saya sengaja main ke rumah Vincent, dimana pada saat Vincent tidak ada di rumah, sehingga saya dengan leluasa dapat ngobrol berdua dengan Mbak Mina.

Meskipun keinginan untuk bercinta dengan Mbak Mina selalu menggebu, tetapi saya masih kesulitan untuk mencari cara memulainya. Terkadang rasa ragu dan malu selalu menghantui, takut kalau nanti Mbak Mina menolak untuk diajak bercinta. Tetapi kalau kemauan sudah kuat, segala cara akan ditempuh demi tercapainya keinginan.

Hal ini terjadi secara kebetulan, ketika suatu sore MBak Mina minta tolong saya untuk mengantarkan melihat komplek perumahan yang baru di pinggiran kota, karena dia bermaksud membeli rumah kecil di komplek perumahan tersebut.

Kami berdua berangkat dengan memakai mobil saya. Karena lokasinya masih baru dan masih dalam tahap pembangunan, sehingga sesampainya di lokasi, suasananya terlihat sepi, tidak ada seorang pun di tempat itu.

Kami berdua berkeliling-keliling dengan berjalan kaki melihat-lihat rumah yang baru dibangun. Saya ajak Mbak Mina masuk ke salah satu rumah yang sedang dibangun, yang tentunya masih kosong, kami melihat-lihat ke dalamnya. BANDAR BOLA

Kami berjalan berdampingan, dan setelah masuk ke salah satu rumah yang sedang dibangun. Dengan tiba-tiba saya dekap pundaknya, saya rekatkan ke dada saya, perasaan saya pada saat itu tidak menentu, antara senang, dan takut kalau-kalau dia marah dan menampar saya, dan perasaan birahi yang sudah sangat menggebu.

Tetapi syukur, ternyata dia hanya tersenyum memandang saya. Melihat tidak ada penolakan yang berarti, saya mulai berani untuk mencium pipinya, lagi-lagi dia hanya tersenyum malu sambil pura-pura menjauhkan diri dan sambil berkata, “Ach.. Dimas ini ada-ada saja..”

Saya berkata, “Mbak Mina marah yaa..?”

Dia hanya menjawab dengan gelengan kepala dan sambil tersenyum terus menundukkan kepala.

Melihat bahasa tubuh yang menunjukkan “lampu Hijau”, serangan saya semakin berani. Saya mengejarnya dan mendekapnya, dan akhirnya saya berhasil mencium bibirnya yang tipis, mungil dan berkilat oleh lipstick yang selalu menghiasi bibirnya. Sambil saya bersandar di dinding, saya dekap dengan erat tubuh Mbak Mina.

Saya cium bibirnya, “Uhhmm..” dia bergumam dan balas memeluk dengan erat.

Ternyata tanpa diduga, Mbak Mina membalas ciuman saya dengan bergairah. Saya kembali balas ciumannya yang sangat bergairah dengan permainan lidah saya. Lidah kami sudah menari-nari. Kedua tangan saya sudah mencari sasaran-sasaran yang sensitif. Bukit kembarnya yang mungil tapi masih padat dan terlihat seksi menjadi sasaran kedua tangan saya.

Kedua bukit kembar ini sudah lama kuidam-idamkan untuk menjamahnya. Kami berciuman agak lama. Nafas Mbak Mina semakin memburu. Ciuman, saya alihkan dari bibirnya yang mungil turun ke lehernya. Dia menengadahkan wajahnya sambil matanya terpejam. Menikmati rangsangan kenikmatan yang sudah lama tidak dia rasakan.

“Uchmm.. mm..” mulutnya selalu bergumam, tandanya dia menikmatinya.

Kedua tanganku saya dekapkan ke pantatnya yang bulat dan seksi. Sehingga tubuhnya semakin marapat ke tubuh saya. Dekapan kedua tangannya ke leher saya semakin diperkuat, seiring dengan lenguhan bibirnya yang semakin panjang, “Uuucchmm.. mm.”

Batang kejantanan yang tegang sejak berangkat dari rumahnya Mbak Mina, kini ditekan dengan kencang oleh tubuh Mbak Mina yang bergoyang-goyang. Rasa nikmat menjalar dari batang kejantananku mengalir naik ke ubun-ubun. Ciumanku terus turun setelah beberapa lama singgah di lehernya, turun menuruni celah bukit kembarnya. Kedua BH-nya yang berwarna merah muda, serasi dengan kulitnya yang langsat, semakin menambah indahnya susu Mbak Mina.

Karena tubuh Mbak Mina agak kecil, saya agak sedikit berjongkok, agar mampu mencium kedua susunya yang sudah mengeras. Kedua tangan saya pergunakan untuk menahan punggungnya yang mulai melengkung atas sensasi ciuman saya ke susunya. Deru nafas Mbak Mina semakin memburu.

Gesekan tubuhnya ke batang keperkasaan saya semakin cepat frekuensinya, dan akhirnya, “Udach acch Dimas.. jangan disini, nggak enak kalau nanti ketahuan..” sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan saya.

“Sebentar Mmmbbak..!” jawab saya dengan mulut tidak bergeser dari susunya.

“Dimas, nanti kita lannjuttkan saja di llain ttemmpat..” suranya terputus-putus karena tersengal oleh nafasnya yang memburu.

“Oke dech Mbak Mina , tapi Mbak Mina harus janji dulu, kapan dilanjutkannya dan dimana..?” tanyaku sambil masih mendekap dengan erat tubuh Mbak Mina.

“Besok pagi saja di rumahku jam sepuluh. Karena kalau pagi rumahku sepi.”

“Oke dech, besok pagi jam sepuluh saya datang lagi.”

“Yuk kita pulang, anter aku dulu ke rumah, anak nakaall..!” pinta Mbak Mina manja sambil mencubit hidungku.

“Aku antar ke rumah, tapi kasih dulu uang muka untuk besok pagi.” sambil mengarahkan ciuman saya ke bibirnya sekali lagi sebagai uang muka untuk besok pagi. BANDAR BOLA

Dia belum sempat tersenyum karena bibirnya sudah kukulum dengan mesranya.

Hari mulai gelap dan gerimis mengiringi kepulangan kami. Kami berjalan pulang ke rumah Mbak Mina, tetapi suasana dalam perjalanan pulang sudah jauh berbeda dengan suasana ketika kami berangkat tadi. Karena ketika kami berangkat tadi, perilaku kami sebagai seorang tante dengan “keponakannya”, tapi sekarang sudah berubah menjadi perjalanan seorang tante dengan “keenakannya”.

Selama perjalanan, Mbak Mina menggoda saya, “Waduh.., ternyata selama ini saya salah, saya kirain Dimas itu orangnya alim, tapi ternyata..”

“Ternyata enak khan..?” goda saya sambil mencubit dagunya yang menggemaskan. Kami berdua tertawa berderai.

“Kalau tahu gitu, mending dari dulu yaa..?” kata Mbak Mina menggoda.

“Iya kalau dari dulu, memek Mbak Mina mungkin tidak karatan ya..?” balasku menggoda.

“Emangnya besi tua..!” jawab Mbak Mina bersungut.

“Bukan besi tua, tapi besi pusaka.” jawab saya.

Selama perjalanan, tangan Mbak Mina tidak henti-hentinya selalu meremas tangan saya yang sebelah kiri (sebelah kanan untuk pegang setir). Tangan saya baru dilepaskan ketika saya pergunakan untuk pindah gigi saja. Selebihnya selalu dipegang dan diremas-remas oleh Mbak Mina.

“Mbak.., jangan tanganku aja donk yang diremas-remas..!” pinta saya dengan manja.

“Lha yang mana lagi yang minta diremas..?”

“Ya yang nggak ada tulangnya donk yang diremas.”

“Dasar anak nakal.” Mbak Mina tersenyum, tapi tangannya beralih untuk meremas rudal yang masih tegang belum tersalurkan.

Ternyata Mbak Mina tidak hanya meremas rudal saya saja, melainkan juga menciuminya.

“Mbak.., bebas aja lho Mbak, jangan sungkan-sungkan, anggap aja milik sendiri.” goda saya sambil tersenyum.

“Terus minta diapakan lagi..?” pancing Mbak Mina.

“Yaa.., kalau mau dikulum juga boleh.” jawab saya.

“Emangnya nggak kelihatan orang..?” tanyanya ragu.

“Khan udah malem, lagian hujan, pasti nggak kelihatan.”

Tanpa menunggu jawaban, tangan Mbak Mina sudah mulai membuka resluiting celana dan mengeluarkan rudal saya. Saya geser kursi saya agak ke belakang, agar Mbak Mina dapat leluasa mempermainkan rudal indah milik saya. Dirabanya rudal itu dan diciuminya, akhirnya bibirnya yang mungil mengulum dan menjilatinya. Terasa mendapat aliran listrik yang menggetarkan ketika lidah Mbak Mina  menjilati kepala rudal saya. BANDAR BOLA

Dan terasa hangat dan basah ketika mulutnya mengulum batang kejantanan saya yang semakin menegang. Dua perasaan yang penuh sensasi berganti-ganti saya rasakan. Antara getaran karena jilatan lidah dan hangatnya kuluman saling berganti. Kedua kaki terasa tegang, dan pantat saya tidak terasa terangkat karena sensasi yang ditimbulkan oleh kuluman bibir Mbak Mina yang ternyata sangat ahli

Untuk menghindari konsentrasi yang terpecah, terpaksa saya meminggirkan mobil ke jalur lambat, dan memberhentikan mobil. Keadaan sangat mendukung, karena pada saat itu tepat dengan turunnya hujan, dan lalu lintas kendaraan agak sepi, sehingga kami berdua tidak merasa terganggu untuk melanjutkan permainan di dalam mobil.

Mbak Mina mengulum kemaluan saya dengan semangat. Kepalanya terlihat turun naik-turun naik yang terkadang cepat, terkadang lambat. Mulutnya terus bergumam, sebagai tanda bahwa dia juga menikmatinya. Kedua tangan saya memegang kepala Mbak Mina naik-turun mengikuti gerakannya. Kaki semakin kejang dengan pantat saya yang naik turun akibat rasa sensasi yang luar biasa. Untuk mengimbangi permainannya, pantat Mbak Mina yang terlihat nungging, saya remas dengan tangan kiri, sementara tangan kanan masih membelai susu Mbak Mina, saya remas dengan pelan kedua susunya bergantian dengan tangan kanan.

Resluiting rok bawahnya yang ada di pantat, mulai saya buka, terlihat CD-nya yang berwarna merah muda. Saya masukkan tangan kiri ke dalam CD-nya dan meremas dengan gemas pantatnya yang padat berisi. Tangan saya bergerak turun menelusuri celah pantatnya, dan sekarang menuju liang kemaluannya. Kemaluannya saya sentuh dari belakang, dan terasa sudah sangat basah dan merekah.

Saya belai-belai bibir luar kewanitaannya dan akhirnya saya belai-belai klitnya. Merasa klitnya tersentuh oleh jari saya, pantat Mbak Mina semakin dinaikkan, dan terasa tegang, kuluman ke batang kejantanan saya semakin kencang. Tangan kanan saya masih meremas-remas susunya yang semakin tegak. Melihat perpaduan antara belaian klitoris, remasan susu dan kuluman rudal, suara kami jadi semakin maracau.

Pantat kami semakin naik turun. Erangan kenikmatan dan sensasi aliran listrik menjalar ke sekujur tubuh kami. Tiba-tiba Mbak Mina melepaskan kulumannya. Dia kembali ke posisi duduk dan telentang sambil matanya tetap terpejam oleh kenikmatan yang sudah bertahun-tahun tidak dirasakan. Saya tahu maksudnya, bahwa dia minta gantian agar kewanitaannya dijilati.

Saya singkapkan roknya, dan Mbak Mina dengan tergesa-gesa melepaskan sendiri CD-nya, seakan tidak sabar dan tidak ingin ada waktu luang yang terputus. Kedua kakinya sudah ditelentangkan, kemaluannya yang mungil dengan bulu-bulu halus dan terawat sudah kelihatan merekah. Saya dekatkan mulut saya ke liang senggamanya, tetapi saya baru akan menjilati kedua selangkangannya terlebih dahulu.

Dia meremas-remas rambut saya. Kedua kakinya mengejang-ngejang dan bergerak-gerak tidak terkontrol. Pantatnya digerak-gerakkan naik turun. Ini artinya Mbak Mina sudah sangat penasaran dan sangat gemas agar kemaluannya ingin dijilati. Dia kelihatan penasaran sekali. Saya jilati bibir kemaluannya.

Harumnya yang khas kemaluan wanita semakin merangsang saya. Remasan-remasan di kepala saya semakin kuat. Akhirnya saya buka bibir kemaluannya, saya jilati klitorisnya. Ketika lidah saya menyentuh klitorisnya, nafas lega dan erangan kenikmatan keluar dari mulutnya.

“Uuuhh.. uhh.. uughh..!” terus menerus keluar dari mulutnya. BANDAR BOLA

Kepalanya selalu bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri. Remasan remasan tangan kirinya sekarang beralih ke punggung saya, sedangkan tangan kanannya berusaha mencari batang keperkasaan saya dan akhirnya meremas-remas dan mengocoknya. Tangan yang lembut dengan kocokan dan remasan yang halus, memijat-mijat batang kejantanan saya, memberikan sensasi tersendiri pada rudal kebanggaan milik saya.

Lidah saya berputar-putar di klitorisnya, usapan-usapan lidah di dinding vagina, terkadang saya selingi dengan isapan dan gigitan halus di klitorisnya, membuat dia semakin marancu, “Uuugghh.. geellii banggeett..! Uuuff.., ggellii bannget..! Uuff ggllii..”

Dan secara tiba-tiba kedua tangannya mencakar punggung saya, kedua kakinya menegang, dadanya membusung naik diikuti dengan getaran tubuh yang hebat sambil mengerang, “Uuugghhff Aaallvii.., uuff aku mmauu kkeelluua.. aarr..”

Nafasnya tersengal dan memburu, tandanya dia sudah sampai di puncak kenikmatan seorang wanita.

“Aaallvii.., kamu belum yaa..? Sini kukulum biar cepet nyampai.” suara Mbak Mina sambil nafasnya masih memburu.


Dia membungkuk di pangkuan saya, saya telentang di jok. Dia kembali me^^
ngulum batang kejantanan saya. Bibir yang manis dan mungil kembali mengocok-ngocok rudal saya. Lidahnya dengan lembut menyapu kepala kemaluan saya. Sensasi yang tadi sempat terputus, kembali dapat saya rasakan. Kaki saya menegang, pantatku terangkat, tangan saya meremas-remas kedua pipinya.

Aliran listrik menjalar dari kepala kejantanan saya, naik ke ubun-ubun dan sekujur tubuh. Aliran tersebut kembali lagi bersama-sama mengarah ke ujung rudal saya, ke kepala kemaluan saya, dan akhirnya keluar bersama-sama dengan cairan putih dan kental ke mulut Mbak Mina, ke bibir Mbak Mina, ke hidungnya dan ke pipinya, banyak sekali.

Seakan-akan habis sudah cairan yang ada di tubuh ini, lemas kedua tubuh kami. Untuk sejenak kami berdua berdiam diri, untuk menikmati sensasi kami, untuk mengatur nafas kami dan untuk menenangkan emosi kami. 
Share:

3 comments:

  1. http://infopelangi99.blogspot.com/2017/11/janda-bercinta-di-kamar-kost-ruangan.html

    ReplyDelete

  2. Salam Hangat, selamat pagi.
    Suka Main Poker Uang Asli Tetapi Kalah Terus?
    Ayo Gabung Bersama Kami Di Wayangpoker
    MENANG maupun KALAH Tetap mendapatkan Bonus Setiap Hari
    Wayangpoker Situs terpercaya yang sudah lama berada diantara kita semua.
    Minimal DEPOSIT CUKUP DENGAN Rp,20.000
    Minimal WITHDRAW CUMA Rp.40.000
    BBM : 2BE326CC
    WWW.WAYANGPOKER.POKER

    ReplyDelete
  3. HOT PROMO :
    Bonus Deposit 10% Setiap Hari (max 200 rb) Minimal TO 2x
    Bonus Cashback Mingguan Di Sportbook 5% - 15%
    Bonus Refrensi 2,5% Seumur Hidup Di Permainan Sportbook
    Bonus Rollingan Casino 0.8%

    Diskon Togel :
    Discount 4D : 66.00% , 3D : 59.5.00% , 2D : 29.5.00%
    Kombinasi = 5%
    Shio = 12%
    Colok Angka (1A) = 5%
    Colok Macau (2A) = 15%
    Colok Naga (3A) = 15%
    Colok Jitu = 8%


    Line : ligaidola88
    IG : CsLigaIdola
    Twitter: @LigaIdola
    Wa : +62 822 3327 8790

    Prediksi Agogo4D
    Prediksi Singapore
    Jadwal Bola
    Prediksi Bola
    Berita Bola
    Berita Unik
    Berita Viral
    Live Score
    Info Kemenangan
    LigaIdola Lounge

    ReplyDelete

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Recent Posts

Total Pageviews

Labels

 
×
Judul