Kumpulan Film JAV Dan Cerita Dewasa Terbaru, Terlengkap, Spektakuler Yang Pernah Ada !!

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Main Sekarang Juga, Hanya di LIGAUTAMA.asia

Salah Satu Agen Terbaik di Indonesia, Dengan Transaksi Aman Dan Cepat.

Cerita Dewasa Sehari Bersama Wanita Jablay

Cerita Dewasa Sehari Bersama Wanita Jablay
Cerita Dewasa Sehari Bersama Wanita Jablay
CERITA DEWASA - Setelah 2 tahun aku menikah, aku ditinggal oleh suamiku uhtuk ke korea karena suamiku disini sudah tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang gajinya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kami berdua. Dalam 2 tahun pernikahanku aku dan suamiku belum dikaruniai seorang anak pun. Setelah ditinggal suamiku ke korea aku menjSeno sangat kesepian, karena tidak ada kegitan yang bisa aku lakukan. Rumahpun juga sepi sekali, walau kadang juga aku ditemani oleh ayah dan ibuku, kadang juga kakaku, tapi setelah mereka semua pergi rumahku menjSeno sangat sepi sekali. Hanya menuggu kiriman dari suamiku setiap bulan saja.

Keberangkatan suamiku ke korea sudah ada perjanjian kalau pertama kali berangkat dia tidak boleh pulang dalam jangka waktu satu tahun. Aku seketika berpikir kalau aku akan merindukan belaian suamiku, cumbuan suamiku dan penis suamiku yang setiap malam selalu masuk dalam memek ku. Aku sendiri yang berniat untuk mendapatkan seorang momongan malah sekarang ditinggal pergi, “jSeno siapa nanti yang setiap malam yang akan menikmati tubuhku ini” ucapku dalam hati. “Apa iya aku harus mencari selingkuhan untuk memuaskan hasrat Sex ku ini” seketika aku berpikir. Tapi aku berusaha untuk menahannya, entah sampai kapan aku bisa. BANDAR BOLA

Untuk menghilangkan penatku dirumah terus tanpa ada kerjaan, aku biasa jalan-jalan untuk sekedar mencari udara keluar rumah. Kadang-kadang aku jalan dipantai, kadang di taman, namun yang aku lakukan bukanlah menghilangkan penatku tapi malah menambah penat dalam diriku, bagaimana tidak, saat aku jalan-jalan aku melihat pasangan muda-mudi sedang berpacaran dengan mesranya, dan bahkan saat malam hari aku jalan-jalan ditaman, aku melihat muda-mudi sedang bercinta. Muda-mudi itu saling melumat bibir, tangan laki-lakinya meremas-remas toket pacarnya dan tangan wanitanya juga gak kalah aktif, dia meremas Penis pacarnya dan tak berapa lama langsung mengeluarkan penis pacarnya dari dalam celananya dan langsung mengulumnya “Aaaaarrrrggghhhhh……” aku berteriak dalam hati dan dalam sekejap birahiku langsung naik dan aku sangat ingin merasakan sentuhan seorang laki-laki. Cerita Mesum

Ditempat-tempat itu aku tidak menemukan kenyamanan, maka aku mencari tempat lain yang sekiranya bisa membuatku nyaman. Akhirnya setelah aku fikir-fikir aku memilih bioskop untuk menjSeno tempatku menghilangkan penat. Langsung sja aku menuju sebuah mall dan langsung menuju XXI. Aku mencari-cari film apa yang bagus, dan aku lihat saat itu tidak film yang bagus yang menarik minatku, maka aku mengurungkan niatku untuk menonton bioskop. Lalu aku jalan-jalan untuk melihat-lihat baju. Tak lama aku muter-muter milhat baju, aku melihat seorang laki-laki dengan seorang anak gSenosnya. Dia kelihatan sangat bahagia sekali “Andai saja aku mempunyai momongan aku pasti tidak akan kesepian kayak gini” ucapku dalam hati. Tapi setelah aku terus memandangi laki-laki itu, si anak perempuan kecil itu lalu pergi begitu saja yang ternyata anak kecil itu juga bukan anak laki-laki yang aku lihat itu.

Entah disengaja atau tidak Laki-laki itu kemudian melangkah duduk disebelahku sambil membuka koran. Mungkin karena yang duduk disitu hanya aku dan dia, maka ia menawari aku membaca majalah milik anaknya. “Terima kasih Pak…” dan aku meraih majalah itu. “Bapak mengantar anak-anak mau nonton film?” aku mencoba membuka pembicaraan. “Tidak Bu.. anak saya kesini tidak untuk menonton film. Mereka kumpul dengan teman-temannya karena mau menjSeno pager ayu di pesta kawinan”. “Ooo… wah bapak harus sabar juga menunggu mereka sampai selesai”. “Tidak Bu, mereka disini hanya rias wajah dan pakaian, kemudian mereka dijemput ke Taman Mini sampai malam. Pulangnya mereka diantar dari sana. Ibu juga sedang menunggu putra ibu? “Ooo.. tidak Pak, saya tSeno ingin nonton film, tapi ternyata film yang mau saya tonton sudah tidak diputar lagi” aku menjawab sekenanya. Untung dia tidak menanyakan nama film itu. BANDAR BOLA

Kemudian aku dan dia tenggelam dalam obrolan biasa sampai obrolan rumah tangga. Dari ceriteranya aku tahu kalau Istrinya lagi keluar kota mengantar orangtuanya kembali ke kampung. Obrolan itu cukup mengasikkan sehingga melupakan mengapa aku sampai ke Taman Ismail Marjuki. Kemudian ia kembali asik membaca kembali korannya, tapi aku malah melamun. “Ibu sendirian? Dimana rumah ibu?” kembali dia memecahkan lamunanku. Aku sedikit kaget mendengar suaranya. “Ya Pak, saya tinggal di daerah Rawamangun” jawabku. “Kalau ibu mau pulang sekarang, kita bisa sama-sama, saya mau ke bengkel di Kelapa GSenong.” Aku tidak menyambut tawaran itu karena aku belum ingin pulang. “Terima kasih Pak, ngak usah repot- repot, saya masih ada keperluan di tempat lain”. “Oh begitu, barangkali tempat lain itu satu arah dengan tujuan saya, kita bisa melanjutkan obrolan tadi. Ibu kan belum cerita keluarga ibu?”.

Akhirnya aku terima tawaran itu dan aku naik ke mobilnya. Ketika sudah ada di atas mobil, ia tidak segera menjalankan. Mungkin ada yang ditungu? “Bu, maaf apakah ibu punya waktu kalau kita jalan-jalan sebentar sambil ngobrol? Saya kok merasa cocok dengan obrolan tSeno”. “Boleh juga pak, saya hari ini juga tidak ada kegiatan yang perlu saya selesaikan”. Akhirnya aku mengenali namanya “Seno” dan aku mengenalkan diri “Rindu”. Keakraban kami berdua menyebabkan cerita itu berubah menjSeno cerita pribSeno, cerita kehidupan seks. Ia menceriterakan hubungan dengan istrinya sangat terbatas, karena istrinya seorang pramugari jalur luar negeri, sehingga sering ditinggalkan. Umur istrinya 3 tahun lebih tua dari Mas Seno. Sedangkan aku menceritakan suamiku bekerja di luar negeri dan kontrak kerja baru berakhir tahun depan.

Mulai saat itu kita sepakat, aku memanggilnya Mas Seno dan dia memanggilku Rindu. “Masih lima bulan lagi saya bisa ketemu suami” kataku. Entah awalnya bagaimana, tangan kami saling meremas. Sambil menyetir, tangan kiri mas Seno meraba pahaku. Aku diam saja ketika tangan kiri itu menyusup dibawah rok. Namun ketika jarinya berusaha meraih celana dalamku, aku pegang dan aku tampik. “Jangan Mas” aku menolak. “Kemana kita Rindu… aku ingin bisa ngobrol dengan tenang” katanya. “Terserah Mas Seno..” Saat itu birahiku bangkit kembali, aku melirik ke mukanya, dalam hati aku berkata, apakah laki-laki ini yang akan memberiku kepuasan? Aku tidak punya pengalaman mengenai ini. Ia kembali meletakkan tangannya di pahaku sambil menarik rokku. Ia dengan bebas memegang paha mulusku. Sesekali tangannya lebih ke atas sehingga menyentuh celana dalam bagian tengah agar bisa mengusap barang yang ada diantara pahaku.

Aku tidak memperhatikan jalan lagi ketika mobil itu masuk ke jalan tol. Dia meminta tanganku membuka celananya. Yah saat itu birahiku juga mulai muncul. Ketika aku kesulitan membuka resluitingnya, Mas Seno meminggirkan mobilnya dan dia sendiri yang membuka resleting celananya, kemudian mengeluarkan kontolnya yang telah berdiri tegak. Ketika mobil bergerak kembali, tangan kananku diminta memegangi kontolnya, aku merasakan kontol itu panas dengan denyut nSenonya yang keras. Tiba-tiba aku merasa ngantuk dan aku tertidur di sandaran mobil. Dalam tidurku aku masih bisa merasakan tangan Mas Seno sesekali menyentuh bibir dan hidungku, kemudian meraba susuku yang tertutup baju dan BH, kadang-kadang mengelus pahaku dan mengusap-usap turukku yang tertutup celana dalam. Rasa kantukku lebih kuat sehingga pegangan tanganku di kontolnya lepas. Aku tidur, aku kantuk sekali, aku masa bodoh dengan rabaannya.

Entah berapa lama kemudian, aku terbangun dan mobil sudah terparkir di suatu penginapan yang tertutup di wilayah Puncak. Mas Seno turun dan membimbingku menuju kamar. Aku duduk ditepi tempat tidur sambil makan pisang dan minum jus yang telah tersedia diatas meja kamar hotel. Tiba- tiba Mas Seno merebahkan aku di kasur. Kakiku masih menjuntai di lantai ketika Mas Seno mencium dengan ganas. Aku pasrah ketika tangannya menyusup diantara Bhku mencari susuku. “Aku pengin banget Rindu…” ia membisikkan di telingaku. Aku didorong rebah ke tempat tidur. Aku pura-pura jual mahal, aku pegangi bajuku agar dia tidak mudah membuka. Aku masih ingin memperoleh ciuman Mas Seno lebih lama sebelum dimulai dengan yang lebih intim. Ternyata ia tidak memaksaku. Sambil menindih badanku, Mas Seno mulai menciumi kembali mukaku, leherku dan bibirku dikecup dengan kuat. BANDAR BOLA

Kemudian ciuman itu bergeser ke telinga terus ke belakang telinga, sehingga membuat aku merinding nikmat. “Ooohhh…… sss… ttttt” eranganku mulai terdengar. Setelah puas menciumi belakang telinga, ciuman itu bergeser ke arah pundak. Rasanya nikmat sekali sepeti terbang, yah aku haus kenikmatan sepeti ini. Geseran bibirnya semakin turun ke dada. Tangan mas Seno mulai membuka satu persatu kancing baju atasanku. Kemudian ciumannya bergerak di dada. Badanku digulingkang sedikit ke kiri agar tangannya dapat melingkar ke badanku untuk membuka kancing Bhku. Sekali raih Bhku terlepas dan kedua susuku tersembul. Mata mas Seno terbelalak memandangi susuku yang tidak begitu besar tapi kencang dan putingnya yang berwarna coklat tampak sudah mengeras karena sudah terangsang. Ia kelihatan kagum memperhatikan susu yang masih ranum.

Dengan pelan-pelan hidungnya diusapkan di puting susuku kemudian kumisnya dia geser-geserkan. Aku bagaikan melayang… “Maa.. sss… oo… hhhh…” aku mengerang nikmat. “Ter… r.. uss mas, kenyot yang kuat… M.. a.. s… oo.. hhh” pintaku keenakan. Tangannya meremas susuku semakin kencang, sehingga nafasku terengah semakin memburu. Ketika puas menikmati susuku, mulut panas itu bergeser ke bawah diantara pusarku. Tangannya langsung menjambret rok bawah. Untung rok itu pakai karet sehingga ketika ditarik tidak rusak. Tanpa menunggu waktu, tangan satunya telah memelorotkan celana dalamku. Terpampang pemandangan indah mempesona dan sangat menggairahkan dihadapan Mas Seno, turukku yang ditutupi rambut-rambut jembut yang sangat lebat dan keriting itu, sekarang telah ada dimuka Mas Seno siap dihidangkan. Mas Seno menarik napas panjang dan meloncat turun membuka baju dan celananya sendiri. Kini hanya tertinggal celana dalam saja yang belum dibuka.

Dada bidang berbulu milik Mas Seno sangat mempesona. Vagina, dalam bahasa daerahku disebut turuk, di dalamnya ada daging sebesar ujung kelingking terjepit diantara bibir vagina. Daging itu namanya klitoris atau kelentit dan dalam bahasa daerahku disebut itil. Turukku dan itilku terasa tebal karena aku sudah sangat terangsang. Dengan penuh nafsu Mas Seno kembali meremas susuku, menghisap pentil susuku. Hisapan itu dengan perlahan turun ke perut, ke pusar terus ke turukku. Namun kemudian Mas Seno menRindukan hisapan ke pangkal pahaku. Ia menjilati dan menghisap pangkal pahaku sampai puas, sedangkan tangan kanannya mengusap-usap bagian luar turukku. Aku masih dalam posisi rebah di tepi tempat tidur. Badanku ada di atas kasur sedangkan kedua kakiku terjuntai ke bawah.

Posisi ini sangat pas buat Mas Seno yang mulai berjongkok dihadapan selangkanganku dan mendekatkan mulutnya ke turukku. Tangan Mas Seno membuka bibir turukku yang membasah oleh lendir birahi dan lidah Mas Seno mulai menyentuk itilku. Aku menjerit nikmat….. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… haa… ooo…… hhhh… ssttttt” aku mengangkat pantatku biar lidah Mas Seno bisa lebih leluasa menjilat itilku. Aku belum pernah senikmat ini memperoleh dari suamiku. Aku bermain cinta dengan suamiku tanpa ada rangsangan, begitu buka baju, langsung kontol suamiku ditancapkan. Baru kali ini aku menikmati kewanitaanku, aku benar- benar wanita yang merasakan gairah cinta yang sebenarnya. “Haa… ooo…… hhhh… ssttttt… haa… ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Ooo… hhhh… ssttttt…… terruuusss… ter… us” Mas Seno tidak berhenti disitu. Tiba-tiba itilku dihisap lembut. Aku kembali menjerit nikmat. “Aaaaa…… ooohh… hhh…… Mas……… ss” “Ttt… ee…… r.. r r… uuusssssss……” Aku terengah-engah merasakan geseran bibir dan hisapan yang bergantian. Kemudian hisapan itu semakin kuat, kuat dan kuat, aku menjSeno tidak tahan, kepalaku aku goyangkan ke kanan dan kiri, pantatku aku naikkan lebih ke atas, tanganku meremas kasur busa dan tiba-tiba denyutan yang tiada tara nikmatnya menjalar melalui pinggulku menuju arah itilku. BANDAR BOLA

Nikmat… nikmat sekali. Denyutan itu terjSeno beberapa kali dan semakin memanjang… akhirnya hilang. Aku mencapai puncak orgasme, puncak kenikmatan yang tertinggi. Aku baru sekali ini merasakan. Tujuh tahun dalam hidup rumah tanggaku aku belum pernah merasakan senikmat ini dengan suamiku. Badanku lemas.. dan mataku terpejam nikmat melepas denyutan. Tiba-tiba Mas Seno berdiri, dia membuka celana dalamnya dia merapatkan pinggulnya ke pinggulku. Tangannya memegang kontol yang telah mengacung tegak. Aku belum sadar saat itu, aku masih menikmati orgasmeku. Ketika ia membuka kedua pahaku, mataku terbuka aku harus bergantian memberikan kepuasan kepada Mas Seno. Aku bangkit, aku pegang kontol itu… kencang seperti batu. Mas Seno membisikkan kata-kata agar aku mengenyot kontolnya. Aku ragu, aku belum pernah seperti itu. Tapi bukankah tSeno Mas Seno menjilati turuk dan itilku? Bukankah aku telah menerima kenikmatan birahi dari jilatannya? Dengan rasa ragu aku mendekatkan mulutku dan memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Mas Seno mendorong kontolnya masuk lebih dalam ke mulutku, aku malah terbatuk sehingga mau muntah.

Akhirnya Mas Seno mengurungkan permintaannya. Kembali Mas Seno merebahkan aku di pinggir tempat tidur. Ia tidak lagi meminta aku mengenyot kontolnya. Ia membuka selangkanganku dan kontolnya ia pegang dengan tangan kanan mulai digosok-gosokkan ke bagian itilku. Mungkin maksudnya agar kepala kontolnya basah dengan cairan birahiku. Mula-mula terasa geli. Kemudian geli itu berubah menjSeno nikmat. Aku mulai terangsang lagi. Kepala kontolnya digeser-geser semakin dalam. Aku mulai mendesah nikmat. Setelah cukup lama dengan permainan itu, kedua tangan Mas Seno meraih kakiku diangkat ke pundaknya. Aku belum pernah menikmati permainan senggama seperti ini. Mas Seno mulai mengerakkan maju mudur kontolnya. Separuh kontolnya sudah masuk ke liang peranakanku.

Tiba-tiba ia mendorong dengan satu gerakkan dan kontolnya amblas masuk seluruhnya ke turukku. Aku menjerit ketika menerima hentakan itu, ada sedikit rasa ngilu ketika kontol itu masuk seluruhnya. Kembali gerakkan maju mundur dilakukan sangat pelan……… aku merasakan turukku mulai berdenyut menjepit kontol Mas Seno. Tampaknya Mas Seno menikmati sekali denyutan turukku yang memeras kontolnya sehingga terasa lebih sempit. “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh…………” “Aaaaa… ooo… hhh… hhaaahhhhh… haaahhhhhh………… te… rus…………” Mulutku tidak bisa diam… rasa nikmat menjalar dari dalam pinggangku… ke paha dan kaki. Susuku yang mengencang ingin sekali diremas. Turukku yang berdenyut-denyut ingin diberi gerakkan kontol yang lebih cepat. Aku menarik tangan Mas Seno yang bertumpu di kasur ke arah susuku. Aku minta dia meremas. “Ma.. sss… r.. e.. Mas…… rem… aaa… sss k.. u.. a…t”.


Mas Seno mulai meremas susuku sambil menggerakkan maju mundur pinggulnya. Jepitan turukku semakin kuat ketika jari Mas Seno menarik puting susuku yang tampak sudah mengacung dengan tingginya karena sudah sangat-sangat terangsangnya oleh persetubuhan ini. Aku mulai menggoyang pantatku untuk menambah kenikmatanku. Begitu juga kepalaku mulai bergerak ke kanan dan kiri. kontol Mas Seno memompa keluar masuk turukku semakin cepat, aku semakin merasakan nikmatnya persetubuhan ini. Kelihatannya Mas Seno tidak tahan lama, karena kelihatan dari gerakkannya yang semakin cepat. Ganti suara erangan kenikmatan Mas Seno yang lebih keras dari eranganku. “Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh… Aaa… aaaa.. hhhh…” “See…Nnnooo… a.. k.. u.. m.. a.. u…… k e l u.. a…… r” “Sa.. ma… s.. a… m.. a……… ki.. ta… b a r.. e… n.. g…… M a a.. a… a…… a………” Aku menjerit tidak bisa bisa meneruskan kata-kataku. Ketika gerakan ,Mas Seno sangat cepat, terasa badanku berkontraksi.. dengan kenikmatan yang lebih hebat dibandingkan kenikmatan sebelumnya.

Begitu juga aku Mas Seno mengejang, mendorong kontolnya sampai ke pangkal paha. Aku merasakan peju Mas Seno menyemprot beberapa kali membasahi rahimku. Mas Seno jatuh tertelungkup lemas menindih dalam pelukanku, ia merangkul kuat dan mukanya dibenamkan diantara kedua susuku. Setelah beberapa lama, Mas Seno kembali mengenyot susuku, menciumi leherku, memainkan kumisnya di daguku serta menyedot lembut bibirku. Pelukan Mas Seno semakin mengendor, begitu juga kontol dalam turukku ikut mengendur. Kemudian Mas Seno berdiri mencabut kontolnya dan merebahkan badannya di kasur. Ia tertidur pulas tanda puas. Aku juga tertidur pulas sambil berpelukan.
Share:

Cerita Dewasa Janda Muda Yang Penuh Nafsu

Cerita Dewasa Janda Muda Yang Penuh Nafsu
Cerita Dewasa Janda Muda Yang Penuh Nafsu
CERITA DEWASA - Kisah ini berawal dari aku yang sedang jalan-jalan dan bertemu Janda seksi binal, badanya singset seperti gitar spanyol. Penasaran ? mari kita simak..

Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Dina. Dari postur tubuhnya boleh dijamin semua laki-laki yg melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Dina mempunyai tinggi kurang lebih 168 cm, 50 kg dan menggunakan bra ukuran 34B (hal itu saya ketahui ketika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat. dgn wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.

Beruntung saya memiliki wajah dan badan yg cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dgn ukuran saya yg boleh dibilang lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya. BANDAR BOLA

Langsung saja saya rebahkan Santi di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Santi juga membalasya dgn tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yg bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Santi mulai mendesah.
Suatu hari, Dina menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yg namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Dina membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

Pada hari yg telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yg telah direncanakan, Dina datang membawa seorang temannya yg bernama Santi.

“Tok.. tok.. tok..!” 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, terlihatlah Dina yg sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yg akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dgn artis ibukota yg Dina ceritakan.

“San, kenalin donk.. ini loh temen aku yg aku mau kenalin ke elu.” begitu ucap Dina sambil masuk ke kamar.”Oh iya, aku Santi.. dan elu sapa..?” sapanya ramah.Saya sempat terdiam sewaktu Santi menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipinya hari ini juga.BANDAR BOLA

“Hmm, nama aku A..” begitu saya sadar, langsung saya merespon dgn julurkan tangan.Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yg saya lihat, Santi ini sedikit lebih pendek dari Dina, tetapi dia mempunyai buah dada yg lebih besar daripada Dina. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34C, soalnya dadanya besar sekali.

“Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!” tiba-tiba suara Dina memecahkan kesunyian yg ada.”Oh iya, sori Vinn, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!” jawab saya sekenanya.”Gini..,” kata Dina. “Temen aku Santi ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, ngga kecewa donk kamu aku bawain yg kaya gini.” lanjut Dina lagi.”Ah elu bisaan aja Vin,” sahut Santi dgn tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yg sedikit memerah.Aduh.., ini membuat saya jadi horni saja.

Tiba-tiba saja Santi menarik Dina ke kamar mandi.”Ikut aku bentar deh Vin..!” kata Santi.Lalu Dina dgn terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, “Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku.”

Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi.”Eh sori yahh tadi sempet bikin kamu kaget.” kata Santi.”Eh, ngga apa-apa kok.” jawab saya masih bingung.”Emangnya kenapa sih tadi..?” saya masih bingung.”Udah deh kamu ngga usah tau, urusan perempuan kok barusan, yg penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku.” timpalnya lagi.

“Wah-wah-wah, permainan apa lagi nih..?” pikir saya dalam hati.Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Dina tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh.”Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok..?” kata Santi.”Ok-ok deh..,” jawab saya meskipun saya masih agak bingung dgn arah permainannya.

Tiba-tiba saja Santi langsung mendekati ke ranjang dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya akan merespon juga donk. Lidah kami saling ‘bergerilya’, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Santi turun ke leher saya, hm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya.Tanpa sadar saya mendesah, “Ahh, enak, San, terusin dong..!”

“Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget..! Tangan kamu tetep diam aja yahh, jangan sentuh aku sebelum aku kasih ijin..!” sahutnya lagi.”Aduh sengsara banget nih..! Masa mau ML tapi tangan aku ngga boleh megang-megang sih..!” pikir saya dalam hati. BANDAR BOLA

dgn cepet Santi membuka baju saya dan langsung dilempar. dgn sigapnya Santi langsung bergerilya di dada saya, bagaikan seseorang yg lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya.”Ahh, enak gigitan kamu,” saya mendesah pelan.Samar-samar saya melihat Dina duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dada Santi untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, tiba-tiba saja tangan saya ditepis oleh Santi dan Dina.”aku kan udah bilang, kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!” kata Santi.”Iya, kamu tuh gimana sih..?” kata Dina, “Ikutin donk permainannya Santi..!” lanjut Dina.”yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!” timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

“Pokoknya kamu sabar deh..!” kata Santi sambil membuka celana saya.”Hmm.., CD model low cut dgn warna hitam nih..!” ujar Santi sambil bergumam sendiri.”kamu tau aja kesukaan aku..!” kata Santi, “Dan kamu seksi banget dgn CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!” kalimat Santi yg terakhir sebelum dia mulai ber-‘karaoke’.”Oohh, enak, sedot lagi donk yg kuat San..!” kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 5 menit Santi telah ber-‘karaoke’ terhadap penis saya. Kemudian Santi dgn sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya.”Nah, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!” kata Santi.Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.

Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Santi.Dan Santi kemudian bicara, “Ayo donk isepin puting aku, please..!”

“Wah ini saatnya balas dendam nih..!” pikir saya dalam hati.”Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabar yahh sebelum aku mood, aku ngga bakal isep puting kamu..!” jawab saya sambil tersenyum.Saya lihat Dina juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

Tidak lama setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yg begitu halus dan dicukur rapih. dgn sigap saya langsung menghisap vagina santi.”Ohh.., ohh.., enakk..! Terusin donk Sayaang..!” sahut Santi sambil mendesah.Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

“Sayaang, aku mau keluar,” lirih santi.Dan tiba-tiba saja cairan vagina Santi keluar diiringin teriakan dari Santi yg kemudian saya telan semua cairan vagina Santi.”Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?” tanya Santi.yg saya lakukan hanya tersenyum saja.

“Please donk, masukin punya kamu sekarang..!” pinta Santi dgn memelas.”Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!” jawab saya.Maka dgn cepat langsung puting yg berwarna coklat muda itu saya hisap dgn kencanganya secara bergantian, kiri dan kanan. BANDAR BOLA

“Ahh, enakk Sayaang, terusin..! Tambah kenceng donk..!” teriak Santi.Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si ‘adik’ sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya.”Shit..! Sempit banget nih memek..!” pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya.”Gila bener San, barang kamu enak dan sempit banget sih..?” jawab saya dgn napas yg mulai tidak teratur.Dan kalimat saya dibalas dgn senyum oleh Santi yg sedang merem melek.

Begitu masuk, langsung saya goygkan. yg ada hanya suara Santi yg terus mendesah dan teriak.”Ahh terus Sayaang, tambah cepet donk..!”Dan sekilas di samping saya tampak Dina sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

“Sabar Vin, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu temen kamu ini..!” jawab saya sambil sambil menggoygkan Santi.Dina hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yg mereka buat, jadi Dina juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan Santi.

Tidak lama kemudian Santi minta gantian posisi, kali ini dia mau di atas.”aku cepet keluar kalo di atas..!” katanya santai.Kami pun berganti posisi. Berhubung Santi tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami ‘main’ vagina Santi sudah becek.”Ahh.., enakk.., barang lo berasa banget sih..!” jawab Santi sambil merem melek.

Lima menit kemudian Santi teriak, “Ahh.., aku keluar lagi..!” dan dia langsung jatuh ke pelukan saya.Tetapi saya kan belum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dgn gaya doggy.Kali ini kembali Santi menjerit, “Terusiin Sayaang..!”Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar.”San, mau keluarin dimana..?” tanya saya.”Di muka aku aja.” jawabnya cepat.


Kemudian, “Croott.., crott..!” sperma saya saya keluarkan di wajah Santi.Kemudian Santi dgn cepat membersihkan penis saya, bahkan saya saja sampai ngilu dgn hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Dan saya tetep melihat Dina tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dgn tatapan ingin mendapat perlakuaan yg sama seperti temannya.

“Vin, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-bersih nih..!” jawab saya sambil mengajak Dina.Kemudian Dina dgn cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain.”Vin, aku istirahat dulu yahh, aku cape banget soalnya,” timpal saya dgn suara lemas karena horni tapi penuh dgn kebahagiaan.

“Ok deh, tapi jangan lama-lama yahh, aku udah ngga tahan nih, horni banget..!” jawab Dina sambil membersihkan penis saya. END

Itulah Sebuah Cerita Seks dengan Janda bikin Ketagihan Semoga dengan artikel ini kalian semakin tambah hasyrat untuk bercinta.. salam ayeee..
Share:

Cerita Dewasa Desahan Nafsu Teman Lama

Cerita Dewasa Desahan Nafsu Teman Lama
Cerita Dewasa Desahan Nafsu Teman Lama

CERITA DEWASA
-
Nama saya Didot(nama samaran). Asalku jakarta, tapi sekarang pindah ke Bali. Ini pengalaman pertama saya kenal ama yg namanya negsex. Waktu itu saya masih berumur sekitar 17 – 18an. Saya punya temen yg saya kenal dari kecil, cewek, namanya Nadin. Umur dia juga sama dgn saya. Orangnya tomboy banget. Temennya banyakan cowok, tp saya bukan temen biasa, saya sahabatnya sejak kecil. Dia sama keluarganya dekat sama keluarga saya, soalnnya emang bokap nyokap kita juga sdh temenan lama. Kakak-kakak kita juga uda temenan lama.

Keluarganya sama keluargaku sering jalan-jalan bareng ke Puncak. Soalnnya keluarga Nadin punya villa di Puncak. Waktu itu,saya masih ingat sekali, hari minggu, semuanya lagi pergi, tinggal saya sama dia saja main di komplek villa sampai sore Pas sdh agak sore, kita sama-sama takut masuk villa, soalnnya masih gelap lampu villa belom ada yg dinyalain, sering kedengeran suara tokek. Kita sendiri sdh tanya-tanya, kemana bokap dan nyokap kita. Akhirnnya sekitar jam lima an, dia punya ide gila, katanya: BANDAR BOLA

“Kita mandi bareng yuk!”. Kita waktu itu masi agak polos-polos lugu. saya kaget:
“Hah, gila kamu!!! Kita kan beda jenis”.
“Emang knp, Bokap nyokap saya saja kalau mandi barengan.” Dia motong omongan saya.
Cerita dewasa terbaru, Terus saya sdh gak bisa ngomong apa-apa lagi, akhirnya yah saya iyahin saja. Terus kita masuk villa dan ambil handuk masing-masing di jemuran. Tapi handuk saya agak basah soalnnya pas siangnya saya pake buat ngeringin badan saya habis berenang. Terus dia bilang pake handuknya barengan aja.Terus kita kunci pintu villa, dan masuk ke kamar mandi. Di dalam, awalnya kita sama-sama gak mau buka baju, nyuruh masing-masing buka baju duluan, masi malu-malu. Terus saya kasih ide,

“Gini aja deh, kita sama-sama berbalik badan, terus buka baju, bajunya dilempar ke luar kamar mandi supaya kita gak ada yg bohong.” Eh” gak tahunya dia setuju.
Cerita mesum terbaru, Kita balik badan dan ngerjain ide saya. Setelah kita sama-sama telanjang, kita balik badan lagi dan saling nutupin bagian ” bagian “sensitif” kita. Terus muka kita sama-sama agak merah. Baru terus saya buka tangan saya, ngeraih tangan dia di dadanya, saya bilang:
“yuk mandi”. saya sendiri sebetulnya agak kaget ngeliat dada dia uda mulai tumbuh, soalnnya gak pernah nygka, di balik tomboynya dia, ternyata badannya mantap juga.

Awalnya kita Cuma sabunan biasa sendiri-sendiri, sampai bagian punggung baru saya minta dia gosokin, soalnnya kan saya gak sampai. Dia mau, dia gosokin dari baru sampe pinggang saya. Waktu itu saya pikir sdh selesai, makanya saya balik badan. Ternyata tangannya yg masih nempel di badan saya terpeleset megang kemaluan saya. saya reflek, badan saya gemeter bentar, terus batang penis saya agak mengeras. Dia dgn polosnya bilang:  BANDAR BOLA

“Sorry, gak sengaja, tapi knp sama punya kamu ?? Kok tiba-tiba berdiri?” Rupanya dia belom tau, kalau cowok kena rangsang, penisnya bakal gemeter, terus agak mengeras. saya balas dgn agak nakal:
“Gak sengaja apa emang mau nyobain megang?” Dia jadi malu terus balik badan sambil nyuruh gentian gosokin punggungnya.
Libido saya saat itu sdh mulai naik, apalagi saat saya ngelus punggungnya dia, mulai dari bahu, punggung sampai ke pinggang, saya ngerasain kulit dia haluuusss” banget. Waktu itu saya gak sadar, tangan saya sdh sampai di pantatnya dia (tapi bukan di lobangnya). Dan itu ngebangkitin nafsunya dia, walau saya gak sadarin betul. Tiba-tiba dia balik badan, terus ngedekep di badan saya, sampai saya sendiri ngerasa payudaranya kejepit antara dada dia sama dada saya” oh” my” Terus dia ngomong pelan”

“Tangan kamu juga nakal yah?” Terus saya yg sdh gak tahu mau ngapain lagi langsung saja nyium bibir dia.
Dia pun ngebales ciuman saya, dan tangan saya mulai tamasya dari pinggang dia naik ke punggung, ke bawak ketiak dia, terus ke dadanya” Dia pun mulai ngegeraygin badan saya, mulai dari punggung saya terus turun ke pantat saya. Rupanya dia lebih dulu pernah nonton film BF ketimbang saya. Jadi dia sdh lebih ngerti yg namanya nyedot penis, ngocok penis dsb.

Sedikit demi sedikit saya ngerasa penis saya mulai tegak, sampai akhirnya gak tahu mentok sesuatu, tapi gak keras. Ternyata mentoknya ke bibir memek punya dia. Dia langsung geli dikit gitu. Terus tangan kanan saya buka air pancuran, biar sabun di badan kita turun semua. Tapi penis saya belom full berdiri, jadi masi bisa manjang lagi. Waktu saya maenin payudaranya, dia ngelepasin mulutnya dari bibir saya dan dia ngerang dikit, saya awalnya gak tahu knp, tapi saya sadar, tiap saya maenin, saya cubit dikit, atau penis saya ngegesek memeknya, dia ngerang dikit atau ngerasa geli-geli gimana gitu.

Gak lama terus dia nyium saya lagi. Batang saya makin jadi waktu dia ngeluarin lidahnya di mulut saya, sampai kepala batang saya akhirnya masuk ke memeknya. Dia ngerang lagi, tapi kali ini agak kerasan, terus dia bilang kalo itu sakit. Waktu itu, kita sdh mulai dingin, soalnnya kita sdh basah-basahan sekitar 1 jam, jadi kita udahan terus handukan. Kali ini sdh gak malu-malu lagi, saya ngelap badan dia ampe ke memeknya. waktu itu, belom banyak bulunya, masih dikit banget, hampir gak ada. Waktu saya ngelap, saya jongkok, jadi muka saya pas didepan memeknya. dan dia sengaja, dia tiba-tiba majuin pinggulnya sampe memeknya mendarat di mulut saya, tapi akhirnya dia sendiri yg kegelian. He”he”he” BANDAR BOLA

Usai mandi kita lari ke kamar saya, soalnnya gak ada yg bawa baju, di kamar kita maen sambil bugil, saya disuru duduk diatas pinggang dia. Ternyata dia sdh gak sabar pengen dimasukin. Bener aje” dia nyuruh masukin penis saya ke dalemnya, tapi saya gak ngedengerin malah saya maenin dulu, soalnnya saya belom pernah ngeliat sedeket ini sebelomnya, warnanya masih merah muda.
“Din” kok punya kamu harum yah?” aku bilang sambil memperhatikan punya dia.
Terus dia bilang rasanya manis, makanya saya disuru coba jilat. Terus saya coba jilat, dan dia ngerang, seolah keenakan, tapi rasanya asin. Rupanya cairannya sdh keluar dikit. Terus saya maenin pake lidah saya sampai dia ngeremes-remes bantal di kepala dia, rupanya sdh gak tahan. Sambil ngegereng, dia juga mendesis, persis kaya yg di film bokep.

Terus, dia bangun, dia bilang mau gantian. Kali ini saya yg terlentang, dan dia yg masukin penis saya ke mulutnya. saya cuma bisa ngomong: anjing gila
” oh” mmmmmppphhhh” aaahhh” Din?” Rupanya suara saya bikin dia tambah On” dia makin kenceng keluar masukin penis saya ke mulutnya” kali ini saya yg inisiatif megang kepalanya dia dan saya tahan, sampe batang saya rasa mentok di tenggorokan dia.

Setelah sekitar 5 menitan dia main sama penis saya, dia bilang:
“saya sdh gak tahan” coba gituan deh yuk?” Kita berdua tahu, masing-masing dari kita belom pernah negelakuin ini sebelonnya. Dia masih perawan, dan saya masih perjaka tulen.
Saya pegang penis saya yg sdh tegang banget, terus saya duduk bentar di pojok luar tempat tidur buat ngambil nafas sesaat, tapi dia dari depan langsung duduk di pangkuan saya dgn posisi ngebuka kakinya dan badannya ngadep ke badan saya. Saya langsung lahap dadanya dia dan dia makin jadi, kepala saya di bekep di dadanya, sampai saya sendiri rada susah nafas. saya beruntung, dia itu tipe cewek tomboy tapi sering disuru minum jamu sama nyokapnnya, soalnnya nyokapnnya itu apoteker, katanya buat ngejaga kulit. Jadi dadanya itu lembut banget, wangi lagi”

Trus dia mengang batang saya dan diarahin ke lobangnya dia, saya Cuma ngeliatin aja dari atas. Bless” masuk dikit batang saya ke lobangnya” dan dia langsung nindih badan saya, dia bilang:
“aauuwwwwh” sakit ternyata?” mungkin karena ini yg pertama kali. BANDAR BOLA

Tapi ngedenger suara dia,saya makin ngegenjot dikit, saya angkat pinggang saya, jadinya batang saya makin masuk, kira-kira masuk setengah. Terus dia makin merintih, gak tahu sakit apa enak. Abis keangkat saya putar badannya, jadinnya sekarang dia yg di bawah dan saya yg diatas. Dgn posisi itu, saya mulai masukin pelan-pelan, dan dia makin merintih:
“aaaaggghhhh” mmmmppphhhh” Dot” mmmphhhh” sdh” oohhh?” saya takut dia teriak, saya bilang bentar lagi” terus saya cium dia supaya dia diem”

Akhirnya setelah sekitar setengah jam, saya sodok terakhir dan masuk semuanya” dia kali ini gak minta udahan, malah keasikan, sambil mengerang, dia mulai senyum, terus dia lanjutin ngerang lagi” sesekali saya liat batang saya, kalau-kalau masuknya salah, tapi ternyata bener dan saya liat ada darah di antara batang saya sama Mr V-nya dia. Dia bilang gak apa, itu darah perawannya” terus saya mulai main, saya keluar masukin batang saya, dan dia pun mengerang keenakan sambil sekali-sekali mendesis.

Setelah 30 menitan, saya ngerasa ujung batang saya berdenyut di dalem lobangnya dia, dan mulut lobangnya dia juga bergetar dan makin ngejepit batang saya, saya bilang “Klimaks” Din” Mau kluar?”.
Dia bilang lagi:

“Cabut Dot”, saya juga mau klimaks” tapi karena badan sdh aga lemes, akhirnya kita klimas barengan dan” crett crett crett ternyata muncrat di dalem” Nadin sempat kaget juga, saya numpahinnya di dalem, apalagi dia nyadar kalau waktu itu dia belom dapet, soalnnya masih awal bulan, sedangkan dia biasanya dapet katanya di minggu-minggu ke tiga. Tapi mau gimana lagi” sdh gak ketahan lagi. Terus saya ciuman lagi sama dia, dia bilang: BANDAR BOLA

“knp gak ditarik keluar” saya belom dapet, nanti kalau sampai knp-knapa gimana?” saya sendiri gak tahu, yah sdh kejadian” terus kita ngelakuin hal gila lagi” dgn batang masih nancep dilobang, kita coba turun pelan ” pelan dari tempat tidur, terus jalan ke kamar mandi, kita berencana mandi lagi soalnnya badan kita uda keringetan. Terus kita mandi dgn keadaan masih 1 badan. Seru deh” sambil lucu-lucuan.

Abis mandi baru kita ngelepasin masing-masing punya, terus pake baju dan nonton Tv sambil rangkulan. Gak lama kemudian itu, bokap nyokap kita pulang, tapi kita sdh ketiduran disofa, untungnya rangkulan kita sdh lepas.
Pulang dari puncak, kita sering banget telpon-telponan, saya main ke rumah dia, tapi gak pernah sampai ML lagi, paling cium-ciuman, saling jamah. Soalnnya kita masi nunggu waktu dia mens. Kita berdua ada sedikit ketakutan kalau dia sampai hamil gimana ??. Untungnya pas akhir minggu ke-3, dia dapet.


Waktu itu dia lagi mandi, orang rumahnya gak ada semua, dan saya lagi di rumahnya. Tiba-tiba dia teriak manggil-manggil saya, dan dia keluar kamar mandi sambil telanjang melok saya. Katanya dia sdh dapet. Terus kita ciuman dan besok ” besoknya setelah dia selesai mens-nya kita jadi sering sering gituan. Kalau gak ada orang di rumah dia, di rumah saya atau di tempat rahasia kita.

Sekarang sayangnya dia sdh pindah ke Amerika. Terakhir ketemu pas kakanya ada yg merried, dia makin cakep, body-nya semakin HOT saja ditutup dgn gaun.-cerita sex abg– Sebelum dia berangkat balik ke Amerika, kita gituan lagi dan lupa pakai kondom lagi. Tapi diapun bersih kok. Soalnnya biasanya dia pake kondom, buat saya katanya ada pengecualian. hehehe….
Demikianlah penagalaman nyataku tanpa bohong sama sekali, semoga dapat menghibur para pembaca
Share:

Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala

Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala
Cerita Dewasa Nafsu Liar Tante Lala
CERITA DEWASA - Perkenalkan nama saya Lala diusiaku yang 40 tahun ini birahi sexsualku seakan akan bertambah, perkejaanku sebagai ibu rumah tangga setiap paginya bersih bersih rumah, sehabis bersih bersih biasanya melihat acara TV, kalau acaranya tidak ada yang bagus tiduran dikamar tidur, itulah keseharianku sebagai ibu rumah tangga.

Setelah merebahkan badanku beberapa lam ternyata mata ini tidak mau terpejam. Rumah yang besar ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini. Maklum suami bekerja di kantornya pulang paling awal jam 15.00 sore, sedang anakku yang pertama kuliah di sebuah PTN di Bandung.

Anakku yang yang kedua tadi pagi minta ijin untuk pulang sore karena ada acara extrakurikuler di sekolahnya. Sebagai seorang istri pegawai BUMN yang mapan aku diusia yang 45 tahun mempunyai kesempatan untuk merawat tubuh.

Teman-temanku sering memuji kecantikan dan kesintalan tubuhku. Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan para lelaki yang seolah menelanjangi diriku. Bahkan temen-teman anakku sering berlama-lama bermain di rumahku.

Aku tahu seringkali mata mereka mencuri pandang kepadaku. Rumahku terletak di pinggiran kota S, kawasan yang kami huni belum terlalu padat. Halaman rumahku memang luas terutama bagian depan sedang untuk bagian samping ada halaman namun banyak ditumbuhi pepohanan rindang.

Kami membuat teras juga disamping rumah kami. Sedang kamar tidurku dan suamiku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman samping rumah kami. Belum sempat memejamkan mata aku terdengar suara berisik dari halaman samping rumahku. BANDAR BOLA

Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak SMP yang sekolah didekat rumahku. Mereka kelihatan sedang berusaha untuk memetik mangga yang memang berbuah lebat. Tentu saja kau sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut.
Bergegas aku keluar rumah. Seraya berkacak pinggang aku berkata pada mereka, “Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Ibu kasih”. Tentu saja mereka berdua ketakutan. Kulihat mereka menundukkan wajahnya.

Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba. “Nggak apa-apa Dik, Ibu hanya minta jangan dipetik kan masih belum masak nanti kalau sakit perut bagaimana” aku mencoba menghibur. Sedikit mereka berani mengangkat wajah.

Dari dandanan dan penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak orang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang iba akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah. Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada diluar sekolah ternyata pelajaran sudah habis guru-guru ada rapat.

Setelah tahu begitu aku minta mereka tinggal sebentar karena mungkin mereka belum dijemput. Iseng-iseng aku juga ada teman untuk ngobrol. Benar dugaanku mereka adalah anak-anak orang kaya, keduanya walaupun masih kecil namun aku dapat melihat garis-garis ketampanan mereka yang baru muncul ditambah dengan kulit mereka yang putih bersih.

Yang satu bernama Doni yang satunya lagi bernama Rio. Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku, aku baru sadar bahwa kancing dasterku belum sempat aku kancingkan., sehingga buah dadaku bagian atas terlihat jelas.

Aku berpikir laki-laki itu sama saja dari yang muda sampai yang tua. Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan payudaraku.

Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku. Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja membuka beberapa kancing dasterku dengan alasan hari itu sangat panas. BANDAR BOLA

Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah. Sekarang mereka bisa melihat dengan leluasa.
“Hayoo.. pada ngliatin apa!”, Aku pura-pura mengagetkan mereka.

Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi sangat salah tingkah.

“Ti.. dak.. kok.. Bu Lala” Doni membela diri.

“I.. itu acara TV bagus Bu Lala” Rio menambahkan.

“Nggak apa-apa Ibu tahu kalian melihat tetek Ibu to.. ngaku aja” aku mencoba mendesak mereka.

“E.. Anu Bu Lala” Rio nampak akan mengatakan sesuatu, namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya aku kembali menimpali,

“Mama kalian kan juga punya to, dulu kalian kan netek dari Mama kalian
“I.. ya Bu Lala”

Doni menjawab. “Tapi sekarang kami kan sudah nggak netek lagi, lagian punya Mama lain ama punya Bu Lala”
Rio nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya.

“Lain bagaimana?” Aku menanyakan.

“Punya Mama nggak sebesar punya Bu Lala” Doni menyahut.

Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi.

Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya.

Aku menarik kursi kehadapan mereka.

“Doni, Rio kalian mungkin sekarang sudah nggak netek lagi karena kalian sudah besar kalian boleh kok..” aku berkata.
Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran.

“Boleh ngapain Bu Lala” sergah Doni.

“Boleh netek sama Ibu, kalian mau nggak..?” tanyaku walau sebenarnya aku sangat sudah tau jawaban mereka.
“E.. ma.. u” jawab Rio.

“Mau sekali dong” Doni menyahut.

Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah. Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari pria-pria muda ini. 

Aku duduk dihadapan mereka kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan daster bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku hanya tertutupi BH warna krem. Sepertinya mereka sudah tidak sabaran lagi terlihat dari tangan-tangan mereka yang mulai menggerayangi susuku. BANDAR BOLA

Aku menjadi geli melihat tingkah mereka. “Sabar sayang.. Ibu lepas dulu kutangnya” sambil tersenyum aku berkata. Setelah aku melepas kutang, tumpahlah isinya, sekarang buah dadaku terbuka bebas. Mata mereka semakin melotot memandangi payudaraku.
Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan.

“Ayo dimulai kok malah bengong” aku menyadarkan mereka.

Mereka bangkit dari duduknya. Tangan mereka kelihatan berebut untuk meremas.

“Jangan rebutan dong.. ah.. Doni yang kiri.. e yang kanan” perintahku.

Birahiku semakin meninggi, sementara Doni sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku Rio masih membelai sambil dipilin-pilin putingku. Rio mulai mengisap-isap putingku.

Oh betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal. Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati buah dadaku.

Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa. Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Rio melepaskan isapannya sambil berkata,

“Bu Lala kok nggak keluar air susunya?”.

Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya

“Rio mau nggak, kalo nggak mau biar Doni saja.. mau nggak?”

“Mau..” Rio langsung menyahut.

Doni tidak menggubris dia semakin lahap menikmati buah dadaku.
Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu.

“Don.. Rio.. ber.. henti dulu..” aku meminta.

“Ada apa Bu Lala?” Doni bertanya.

“Kita ke kamar saja yuk.. disini posisinya nggak enak” jawabku.

Kemudian aku berdiri tentu saja daster yang aku pakai merosot kebawah. Mata mereka menatap tubuhku yang sintal dengan penuh nafsu.

“Ayo..” aku mengajak.

Aku berjalan ke kamarku hanya menggunakan celana dalam yang berwarna hitam yang kontras dengan kulitku yang putih. Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang.

“Don.. Rio.. sayang lepas saja seragam kalian” pintaku.

“Tapi Bu Lala” Rio masih agak ragu.

“Sudahlah turuti saja” aku menyahut. BANDAR BOLA

Dengan malu-malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah kontol-kontol dari pria-pria muda itu sudah ngaceng.

Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh lebat, sedang batang kemaluannya belum tumbuh benar masih agak kecil.
Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi.

“Bu Lala curang..” Rio berkata.

“Kok curang bagaimana?” aku bertanya.

“Bu Lala nggak melepas celana Ibu!” Rio menjawab.

Gila anak ini, aku tersenyum kemudian bangkit dari dudukku. Celana dalamku kemudian aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku.

Bulu yang lebat dan hitam yang tumbuh menarik perhatian mereka. Aku duduk kembali dan agak meringsut ke rangjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Memekku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya.
Mereka mendekat dan melihat memekku.

“Ini namanya memek, lain dengan punya kalian” aku menerangkan.

“Kalian lahir dari sini” aku melanjutkan. Tangan mereka mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali.

“Ini kok ada lobang lagi” Doni bertanya.

“Lho ini kan lobang buat beol” aku agak geli sambil menerangkan.

Jari Doni masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku.
Sementara jari Rio kelihatannya lebih tertarik lubang duburku. Jari Rio yang semula mengelus-elus lobang dubur kemudian nampaknya mulai berani memasukkan ke lobang duburku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung.

“Ouw.. a.. duh.. e.. nak.. sekali.. nik.. mat.. sa.. yang.. terr.. us” aku merintih.

Pria-pria muda ini agak lama aku biarkan mengobok-obok lobang-lobangku. Sungguh pria-pria muda ini memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal.
Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang. Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka.

Aku mendekatkan wajahku pada penis Doni aku kulum dan jilati kepala penis muda nan jantan ini. Tampak kedua lutut Doni tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur.

Tangan Doni mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Rio.

“Bu Lala.. say.. ya.. ma.. u.. ken.. cing..” Doni merintih.

Tampaknya anak ini akan orgame aku nggak kan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut. Kemudian aku beralih pada penis Rio.

Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni. Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Rio.

Aku tusuk-tusuk kecil lobang perkencingan Rio kemudian aku masukkan seluruh batang penis Rio. Jambakan rambut Rio kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku.

“Wouw.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih” Rio merintih.

Aku hentikan kulumanku kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga memekku terbuka lebar.

“Siapa duluan sayang, itu tititnya dimasukkan ke sini” aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lobang vaginaku yang nampak sudah basah kuyup.

Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Doni duluan yang akan menusukku. Doni naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lobang yang pantas menjadi neneknya.

Aku tuntun penis Doni masuk ke lobang kenikmatanku. Aku tuntun pria muda ini melepas keperjakaannya, memasuki kenikmatan dengan penuh kasih. Dan bless.. batang zakar Doni amblas ke dalam vaginaku. BANDAR BOLA

“Ah..” aku mendesis seperti orang kepedasan

“Masukkan.. le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot.. say.. ang” aku memberi perintah.

“Iya.. Bu Lala.. e.. naak.. se.. kali” Doni berkata. Aku hanya bisa tersenyum sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Doni cepat memahami perkataanku dia memompa yang ada dibawahnya dengan seksama.

Genjotannya semakin lama semakin cepat. Rio yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Doni kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Doni tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar.
Dan akhirnya “Sa.. ya.. mo.. ken.. cing.. la.. gi.. Tak.. ta.. han.. la.. gi..” Doni setengah berteriak. Kakiku aku lipat menahan pantat Doni. Doni merangkul erat tubuhku dan.. cret.. cret.. ser.. cairan hangat membajiri liang kewanitaanku.

Doni terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya.

“Enak.. se.. ka.. li Bu Lala” Doni berkata.

“Iya.. tapi sekarang gantian Rio dong sayang” aku berkata.

Doni mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku. “Rio sekarang giliranmu sayang” aku berkata kepada Rio

“Kamu tusuk Ibu dari belakang ya..”aku memberi perintah. Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga memekku pada posisi yang menantang. Rio naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dar belakang.

Dan bless.. penis pria muda yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia. Tampaknya Rio sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Doni.


Rio menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Rio tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini.

Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Rio mengeluarkan spermanya.. cret.. cret.. lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma dua anak manis ini.

Rio terkapar disampingku. Dua anak mengapitku terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan susu biar tenaga mereka pulih.

Setelah berpakaian dan minum susu mereka minta ijin untuk pulang. “Doni, Rio kalian boleh pulang dan jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan” aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu.

Aku memberi uang jajan mereka masing-masing 50.000 ribu. Dan sampai saat ini mereka telah kuliah, aku masih sering kencan dengan mereka. Aku semakin sayang dengan mereka.
Share:

Cerita Dewasa Jeritan Nikmat Shella Sahabatku

www.ligautama.net
Cerita Dewasa Jeritan Nikmat Shella Sahabatku
CERITA DEWASA - Sebut saja namaku Rio. Disekolah gue tergolong cowok yang ganteng dan digemari para cewek.. Mengapa tidak, gue yang tingginya 175cm, hidung mancung, kulit putih,trus pandai bermain Basket.

Pada waktu itu gue sangat dekat dengan teman gue sebut saja namanya Hendra. Kami berteman sangat dekat sekali. Karena kami berteman dari kami masih SMP sampai SMA pun kami bersama-sama. Suatu hari gue bermain kerumahnya angga.

Sesampai di rumah angga gue di kejutkan oleh sesosok cewek cantik yang tidak lain adalah adik temanku Hendra. Sebut saja namanya Sella. pada saat itu Sella terlihat sangat manis sekali. karena pakaian yang di kenakannya terlalu minim,dan kebetulan sekali Sella pada saat itu sedang membersihkan halaman rumah.

Kuperhatikan mukanya yang manis,putih, tinggi mungkin 160cm. bisa di katakan Sella adalah cewek tercantik di sekolahnya. Sejenak kuperhatikan buah dadanya yang montok dan bodynya yang aduhai montok itu yang membuat nafasku tak beraturan. BANDAR BOLA

aku sangat kaget melihat Sella. karena setiap kali gue bermain ke rumahnya Hendra, jarang sekali gue melihat Sella. Pada saat itu Sella berumur 14 tahun. pada saat gue masuk rumah Hendra, Sella menegurku.”eh kakak Rio” sejenak gue terdiam, dan berfikir dalam hati

“tumben – tumbennya Sella menegurku” gue pun membalasnya “eh Sella, Hendra nya ada nga…?” “oh kakak, ada tuh di dalam sedang mandi mungkin. bentar ya Sella panggilin. Kakak Rio duduk aja dulu di teras.” gue pun langsung duduk diteras. Tiba-tiba Sella keluar “Kakak Rio bentar ya, kakakku lagi mandi tuh."

Katanya gue temenin kakak Rio dulu.” gue pun sangat senang, mengapa tidak, gue bisa mengobrol dengan adik teman gue yang cantik. gue pun mulai memperhatikan Sella dari ujung kakinya sampai kepalanya. Memang cantik benar adik temanku ini gumamku. kulitnya yang mulus dan putih, trus gue pun melihat pahanya yang putih semakin membuat nafasku tak beraturan.

Tiba-tiba Sella tersenyum dan menegurku “kakak Rio kok lihatin Sella trus..?” gue pun kaget lalu kujawab saja dengan nada yang kecil “oh itu soalnya Sella cantik sih…. trus Sella sekarang udah kelas berapa…?” Sella pun menjawabnya ” kelas 3 SMP ka.” “oh kelas 3 SMP ya….!” kami berdua pun mengobrol sampai akhirnya Hendra pun keluar.

“Oi Rio, maap yah lama soalnya air kerannya macet jadi harus ngambil air di tetangga ni.” dengan sedikit kesal sih,aku pun menjawab ” nga apa-apa soalnya kan ada adik kamu tuh yang temanin gue ngobrol.” Kami berdua pun berangkat karena kami harus menghadiri acara ulang tahunnya temen sekelas kami. Tapi gue sangat sedikit menyesal. Karena kapan lagi gue bisa mengobrol sama adik temanku ini.

Pada suatu hari akhirnya gue bisa mengobrol sama adik temanku dan dimulai dari situlah kejadiannya.. BANDAR BOLA

Pada saat itu gue berencana pergi ke rumah Hendra mau bikin tugas, Karena sudah kelas 3 jadi tugas yang diberikan sangatlah banyak. Jadi gue berencana untuk membuat tugas dirumahnya Hendra. Sesampainya di rumah Hendra, Gue pun mengetuk pintu rumahnya. Yang keluar ternyata adiknya angga yaitu Sella.

Kulihat Sella yang sedang memakai celana pendek dan baju yang hanya se utas tali. ketika kutanya tentang Hendra dan tujuanku kerumahnya, Hendra nya nga ada, kebetulan sekali, pada saat itu orang tua Hendra sering keluar kota untuk urusan bisnis, sedangkan Hendra sedang keluar sama pacarnya.

Akupun langsung menghubungi Hendra. Dan ternyata hendra pulangnya sedikit kemalaman. sedangkan pada waktu itu jam masi menunjukkan pukul 15:30. Hendra menyuruh adiknya untuk menemani gue sampai angga pulang dari kencannya. Adiknya hanya setuju-setuju saja.

Akupun disuruh masuk sama Sella, Karena berhubung Sella lagi sedang menonton Film Korea. gue pun menemani Sella menonton Film Korea. Tiba-tiba dalam film tersebut ada adegan saling berciuman. Serentak Sella pun malu. Trus waktu gue melihat mukanya yang merah, gue pun langsung mengajak ngobrol.

“Sella pernah ciuman nga seperti di film itu….?” kulihat wajahnya tambah merah, bisa dikatakan seperti kepiting rebus. Sella pun hanya menggelengkan kepala. gue pun senang mengetahuinya. Kulihat bibirnya yang berwarna merah muda, yang keliatan sekali masih belum di sentuh oleh laki-laki. gue pun coba memancing untuk mengetahui apakah Sella mau ciuman denganku atau tidak, jika tidak gue akan pasrah dengan keaadan ini.

“Sella mau ga coba ciuman kek di film…?” Wajah Sella memerah, dan hanya berkata “Malu kak, soalnya Sella nga pernah Ciuman.” gue pun kebingungan, gue pun mencoba mendekati Sella perlahan-lahan. Kemudian gue membisikkan ketelinganya ” Ga usah malu kan cuman kita berdua. kakak kamu sedang pergi, sedangkan orang tua kamu sedang keluar kota.”

Kemudian kudekapkan bibirku kebibir Sella. kupikir Sella bakalan menjauhin bibirnya, ternyata tidak malahan Sella membalas ciuman saya.tak disangka bibirnya Sella halus trus lembut juga. kami berduapun saling berciuman selama 10menit. BANDAR BOLA

Tiba-tiba nga di sengaja Sella menyentuh anuku yang sedang lagi dalam keadaan tegak lurus ke atas. Sontak Sella kaget karena menyentuh kontolku. Gimana kontolku ga mo tegap melihat Sella yang begitu seksi dan bibirnya yang lembut. “maap kak, Sella nga sengaja beneran kok” gue pun menjawab dengan nada yang sopan ”oh nga apa-apa kok”

Akupun berpikir bagaimana caranya agar Sella bisa menyentuh lagi dan memainkan kontolku ini. gue pun memberanikan diri ” Sella mau coba pegang anuku ga….?” wah tidak disangka Sella tidak menolaknya… gue pun langsung membuka celanaku. kulihat Sella sedikit malu dan kaget dengan menutup setengah wajahnya karena melihat kontolku yang berukuran 15 Cm dan berdiameter 4 cm.

Kemudian gue pun mengambil tangannya dan menyentuhnya ke kontolku. Wah serasa di surga. mengapa Tidak, ternyata bukan cuma bibirnya saja yang lembut dan halus, tapi tangannya juga. kulihat Sella sedikit keasikan memainkan kontolku. Kemudian sambil Sella memainkan kontolku, gue mencium bibirnya kembali.

Aku pun sedikit-sedikit coba menyentuh dadanya yang menonjol. Kemudian gue pun coba memasukkan tanganku kedalam bajunya dan ternyata Sella tidak memakai Bra. Waktu kuremas buah dadanya udah mengeras yang tandanya Sella pun menikmatinya. Tak dihitung lagi gue langsung memainkan buah dadanya yg berukuran sekitar 34 A. Dan juga tak Lupa gue memainkan putingnya yang masih mekar itu.

“Ah… Ah… Ah.. Ah…. enak ka… Ah… Ah…” Kulihat Sella semakin keenakan.. gue pun langsung membuka bajunya. kali ini gue melihat sesuatu yang sangat di luar pikiran saya. yaitu putingnya yang masih berwarna merah muda yang pengen sekali gue melumatnya. BANDAR BOLA

Akupun tak menyianyiakan kesempatan yang begitu beruntung ini.
“Coba donk masukkan ke mulut Sella“
“ takut kak”… 
” takut kenapa..?.. Nga apa-apa, dah to dicoba dulu …” pintaku
“ Rasanya gimana kak… ?” tanyanya
“ Dah to di coba nanti kan tahu rasanya ..”

Lalu dengan sedikit ragu dia mengarahkan ujung kontolku ke mulutnya, mula-mula bibirnya yang lembut itu menempel di ujung kontolku, kemudian dia membuka sedikit bibirnya lalu kepala kontolku sudah masuk ke mulutnya, lalu dilepas lagi dan berkata

“Kok asin ya kak“ tanyanya, “ Iya nga apa-apa memang rasanya begitu. Selanjutnya dimasukkannya lagi kontolku ke mulutnya sedikit demi sedikit, dengan pelan-pelan gue membantu mendorong agar kontolku bisa masuk semua di mulutnya.

Lalu ku gerak-gerakkan sehingga kontolku maju mundur di mulutnya, dan dia juga mulau mengimbangi dengan memaju mundurkan mulutnya. “ Sel… enak sekali Sel …” gue merasa keenakan kontolku di emut Sella… ketika ujung kontolku berada di bibirnya; “ Sel, disedot dong alonya “ …. gue meminta dia untuk menyedot dan ternyata walaupun belum pengalaman sedotannya enak sekali …

Pada saat itu gue pun pengen ngerasain vaginanya.. karena gue belom pernah melihat yang real.. biasanya gue melihat yang begituan lewat internet atau nga lewat DVD or Hp teman. gue pun coba memasukkan tanganku ke celana mininya.

Dan tak disangka ternyata waktu gue menyentuh Vaginanya telah basah. Itu pertanda Sella menikmati nya selama ini.. gue pun langsung membuka Celananya.. setelah gue membuka celananya, terlihat jelas Cd nya yg sudah basah. Tak kusiasiakan kesempatan ini.. gue langsung membuka Cdnya..

Yang tampak disana adalah vagina yang halus dan basah. gue pun coba memasukkan jari telunjukku ke vaginanya. tak disangka, ternyata Sella masih perawan tulen, takkan kubiarkan keperawanannya di ambil orang lain. kemudian gue coba memainkan jari telunjukku ke lobang vaginannya.

“Ah…. sakit ka.. ah.. ah… sakit.. ka..”

Akupun makin bersemangat memainkan jari telunjukku. gue hanya diam sambil mempercepat sedotan mulut dan gesekkan jari tanganku di kedua daerah sensitifnya, lalu. “Ahhh. ahhh. mmmmmhgh.” secara tiba-tiba Sella mengejang sambil tubuhnya terangkat tinggi keatas, yang tandanya Sella mau Orgasme. gue pun dengan cepatnya menggoyangkan tanganku… Tiba-tiba Sella Orgasme. BANDAR BOLA

Itu kurasakan karena ada sesuatu cairan yang panas. “Sel, kamu orgasme ya…?” Sella pun menjawab dengan wajah yang malu ” ia kak gue orgasme,makasih ya kak….!!”kulihat Sella mulai lemas. ketika gue melihat Sella orgasme gue pun ingin orgasme juga tapi gue ingin merasakan vaginanya..

“Sel, kamu kan udah orgasme, kakak belum ni. Sella maukan bantu kakak orgasme…? ” ia kak nnti Sella bantu..trus Sella musti ngapain..?” mendengar itu gue pun gembira… nafasku lebih tak beraturan… “Aku pengen rasain kontolku di masukin ke vagina Sella…!!! bisa nga…?” “takut kak sakit”  “tenang aja kakak nanti akan pelan-pelan kok.”

Akupun langsung menyuruh Sella gaya belakang. Pelan-pelan kumasukkan.. sedikit sulit untuk memasukkannya, karena Sella masi perawan jadi vaginanya masih tertutup lobang yang kecil.. Tapi karena vaginanya sudah basah, gue pun coba-coba memasukkannya dengan perlahan-lahan sampai masuk 1/3 kontolku.

Pada saat kontolku masuk sepenuhnya, Kumulai mengenjot-enjot vaginanya sampai vaginanya mengeluarkan darah bercampur maninya… “ah.. ah.. ah.. sakit.. ah… sakit.. kha.. “sakit… cuman kata-kata itu yang kudengar keluar dari mulutnya.

Mendengar suaranya yang lembut gue lebih cepat mengenjot vaginanya… kemudian gue membaringkannya dengan kedua kakinya di dadaku.. gue pun mulai mengenjotnya dengan cepat.. Tiba-tiba Sella menyempitkan kakinya yang pertanda Sella mau orgasme untuk yang kedua kali… “khaa,,, khaa.. Sella mau pipisss… ahh… enak kha,,, tapi Sella mau pipis nhi…. udah ga tahan kha…” Mendengar kata itu gue semakin bergairah dan mempercepat enjotan ku..



“Sabar Sel… kita keluarin sama-sama…kha juga udah mau keluar nhi.. sabar yah..” mendengar itu Sella pun berusaha untuk menahan nya… gue pun langsung mengenjotnya dengan cepat. “Sel, kakak udah mau keluar ni.. Sel gimana..?” “Sella juga udah mau keluar…” “crott… crottt… crottt… crottt…” kamipun orgasme bersamaan, Tapi gue menumpahkannya di atas perut Sella..

Kemudian gue memeluk Sella sambil mencium keningnya. “Sel, gue sayang sama kamu” “Aku juga sayang sama kakak. sebenarnya gue sudah meyukai kakak waktu Sella kelas 1 SMP..” kami jadian pada saat itu.

Setelah itu kami membersihkan diri kami masing-masing.. Tak berapa lama kakaknya Sella datang. Tapi kami berdua hanya diam-diam saja seperti tidak terjadi apapun. Karena berhubung orang tua Hendra ngga ada, Hendra meminta gue untuk menemaninya tidur dengan nya malam ini..

Tanpa banyak basa basi gue langsung menerimanya.. Kulihat wajah Sella juga senang. Pada malam harinya waktu Hendra tidur, gue menggunakan kesempatan dalam kesempitan.. Kami berdua pun melakukan kejadian yang serupa waktu sore tadi..

Mulai pada saat itu kami sering melakukan hubungan intim di mana saja kita ketemuan.
Share:

Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang

Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang
Cerita Dewasa Tante Mey Gairah Si Janda Kembang
CERITA DEWASA - Nama saya Jhony atau biasa dipanggil Jon tinggi badan 170 cm usiaku saat itu 18 thn dengan kulit putih bersih, maklum saya keturunan cina. Latar belakang keluarga saya adalah dari keluarga menengah, dimana saya sebagai anak bungsu dan saya mempunyai seorang tante yaitu istri dari paman saya.

Namanya tante Rina atau biasa saya panggil dengan tante Mey (Mey In Fang) umurnya sekitar 37 tahun tetapi memiliki body yang sangat bagus sintal padat berisi putih mulus dengan bibir yang sexy yang paling aku suka pantatnya yang bulat dan padat dengan payudara 36a yang meski agak turun dikit tetapi bodynya masih aduhai maklum dia aktif di sebuah sanggar aerobic sebagai instruktur

Pada saat suatu siang kebetulan rumah sedang kosong karena ortu saya memilki usaha di sebuah tempat perniagaan di kota Surabaya tante Mey sering sekali main kerumah saya karena kebetulan rumahnya sebelah dari rumah saya biasa dia minta bumbu masak atau hanya sekedar ngobrol2 dengan mama dan pada saat itu dia datang kerumah dengan memakai T-shirt u can see dan celana pendek motif kembang2 yang kebetulan lagi kosong karena kami tidak memiliki pembantu saat itu.

Tante Mey datang dengan membawa sebuah DVD yang ternyata itu adalah sebuah DVD game milik anaknya yang masih berusia 9 thn dan mungkin karena permainannya terlalau sulit dan menggunakan bahasa jepang maka dia berniat untuk bertanya kepada saya bagaimana memainkan game tsb dan saya mulai memasukkan DVD tsb kedalam ps saya dan yang terpampang hanyalah tulisan2 jepang yang tidak saya mengerti BANDAR BOLA

Lalu saya usut-punya usut ternyata dia beli dari tc sebuah tempat grosir DVD game ilegal di Sby(sejak uu ttg HAKI semua pedangan jualan secara ilegal) dan sesaat aku hanya mencoba2 dengan memencet tombol2 yang ada di stick dan mengacak menu2 yang ada dan akhirnya muncul sebuah permainan seperti suit batu, kertas, gunting dan aku coba2 dan selanjutnya yang membuat terkejut kita berdua muncullah sesosok wanita jepang yang sedang bugil sambil bermain dengan payudaranya dan sekitar 2 mnt dan saya lanjutkan dengan menu2 berikutnya.

Dan tante Mey mulai memperhatikan celana saya yang menonjol lalu dia bertanya kamu konak ya???

Ahh ngakk kok biasa aja!!.
Lalu secara reflek tante Mey menyentuh nya lhoo..iya gini kok
Lalu saya mencoba untuk menipis tangannya tetapi malah menekannya mungkin karena gugup

Lalu untuk menutupi rasa malu saya balik bertanya tante juga kan???
Dia menjawab kalau aku bukan karena clips tadi tapi karena sentuh ****** kamu
Lho emangnya tante ngak pernah dapet dari om
Udah lama nggak, karena tante selalu tidur jadi satu ama anak2
Trus waktu itu TV saya matikan lalu kita ngobrol2 disofa ruang tamu

Entah dari mana akhirnya sampai aku Tanya tante Mey kalau cewek terangsang itu tandanya gimana??(sebenarnya aku udah mengetahuinya)sambil memegang payudaranya yang sintal itu dia menjawab disini lo sambil agak diangkat sedikit

Secara reflek aku langsung memegang dan meremas payudaranya dan dia kaget dan marah bercampur malu segera aku melepas tanganku

Maaf deh tante…
Ohh ngak apa-apa kok namanya juga laki-laki normal emang kamu belum pernah gituan ama cewek?
Belum tante paling-paling cium pipi aja karena mantan aku semua alim-2.
Sambil berdiri dia bertanya…kalo kamu mau Jon

Aku tidak bisa menjawab dan langsung tangan tante mengandeng aku untuk menuju kamr aku sendiri kunci semua pintu dulu ya..

Lalu aku bergegas mengunci semua pintu dan mulailah adegan yang tak terpikirkan olehku terjadi tante Mey Sambil terus tertawa kecil tanteku ikut naik ke ranjangku dan memelukku dari belakang dan menciumku sambil berbisik, “Nggak apa apa Jon.”. Jantungku deg-degan, apalagi ketika dengan lembut tanteku membelai rambutku terus tubuhku sambil berbisik, “Ehh, jangan malu, kamu senang ya sini tante ajariin kamu untuk jadi dewasa”.

Mulanya aku ragu, takut kalau tanteku hanya memancing reaksiku saja, tetapi ketika rabaannya turun ke arah selangkanganku aku jadi berubah senang. Kuberanikan diri untuk menolehnya dan kudapati wajah tanteku yang tersenyum manis sekali dan matanya yang agak sayu membuat hatiku berbunga bunga. Kontolku yang tadinya sudah mengecil itu mendadak meregang lagi dan mendesak celanaku. BANDAR BOLA

Tanteku kemudian menciumi wajahku dengan kasih sayang, tangannya mulai meraba lagi bagian sensitifku dari bagian luar celanaku, aku yakin tanteku bisa merasakan penisku yang meregang dan keras itu, elusan tanteku terasa kurang nikmat, aku berpikir seandainya tanteku memegang langsung burungku, tentu lebih nikmat.

Belum habis aku berpikir, tiba-tiba saja Tante Mey memelorotkan celana pendekku sampai terlepas, sehingga burungku yang sudah tegang itu bebas mengacung diudara terbuka. Dengan kelima jarinya tanteku menggenggam burungku dan meremasnya pelan. Aku merasa gatal dan geli serta nikmat yang tak kumengerti tapi membuat aku merasa seperti melayang dan menggeliat serta merintih pelan.

Dengan memandang tajam mataku, remasan jari lentik Tante Mey di burungku menjadi semakin cepat bahkan juga dikocoknya naik turun kadang-kadang juga dielusnya buah pelirku. Aku semakin meringis merasakan kenikmatan ini, secara naluri aku berusaha merangkul tanteku agar rasa geli itu makin terasa nikmat.

Aku juga berusaha menempelkan wajahku ke wajah Tante Mey yang kulihat juga merah padam dan bibirnya gemetar, nafas Tante Mey semakin memburu dan dia makin merapatkan tubuhnya ke tubuh kekarku, tanganku diraihnya lalu dituntun ke dadanya yang montok dan kenyal itu.

Tanganku terasa menempel di puting susu Tante Mey yang terasa keras seperti kelereng itu, aku meremasnya dengan agak sulit, karena telapak tanganku yang kecil itu tak bisa meremas keseluruhan permukaan dada Tante padat besar dan keras itu.

Merasa kurang puas hanya meremas dari luar, akupun menyelusupkan tanganku ke lubang tangan T-shirt Tante Mey sehingga tanganku secara langsung bersentuhan dengan dada yang telah lama aku kangeni itu, hangat dan licin sekali.

Kalau tadinya tanteku yang asyik meremas-remas kontolku, sekarang justru aku yang beringas meremas-remas payudara tanteku bahkan tanganku yang lain juga ikut ikutan meremas payudara Tante Mey yang satunya. Tante Mey hanya memejamkan matanya rapat rapat sambil menggigit bibirnya.

Ingin memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante Mey ini. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

“Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Mey yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Mey hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian Aku tak mempedulikan apapun sikap Tante Mey, bagiku kesempatan emas ini harus benar-benar dinikmati dan peduli dengan tanteku.

Tanganku bukan hanya meremas, tetapi juga memelintir puting susu tanteku yang putih dan keras itu, lucu sekali melihat kedua tanganku menelinap dan bergerak-gerak di dalam T-shirt ucan see tanteku. Kurasakan tangan tanteku sudah tak mengocok kontolku, tetapi hanya kadang kadang saja dia meremasnya dengan keras membuat aku kesakitan. BANDAR BOLA

Dari luar dadanya yang bert-shirt mulutku ikut-ikutan menciumi dada tanteku itu, rasanya bila memungkinkan aku ingin memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante Mey ini. Tak kusadari nafas tanteku makin lama makin memburu, rupanya dia juga sangat menikmati kekasaran tanganku ini.

Tiba-tiba saja Tante mey mengangkat T-shirt dan BH kremnya sehingga dadanya tersibak, baru saat itu aku bisa melihat kemontokan payudara tanteku ini, tanganku hanya dapat menutupi sebagian ujung atas payudaranya, sedangkan bagian yang lain masih belum tersentuh oleh remasanku.

Dada yang montok itu dipenuhi oleh barut-barut merah bekas remasanku. Setelah dadanya terbuka dengan gemetar Tante Mey berbisik, ” Jon, isep pentilnya pelan-pelan ya”. Tak perlu diperintah dua kali, aku segera melumat puting susu tanteku dan mengenyotnya sekuatku,

Tante Mey mendesis desis dan menekan kepalaku kuat kuat kedadanya, aku memeluk pinggangnya dan kutindih badan Tante Mey dengan tubuhku yang telanjang bawah itu.

Terasa kontolku yang kaku itu menghujam di tubuh putih mulus ala amoy tanteku yang hanya dilapisi celana dalam itu. Tanteku makin kencang memeluk tubuhku, bahkan ia menyuruh aku untuk menjilati juga putingnya.

Kulakukan semua itu dengan penuh semangat, entah apa pengaruh kepatuhanku ini pada Tante Mey, yang jelas aku sangat menikmatinya, kontolku yang menggeser-geser diperut Tante Meyi terasa sangat mengasikkan.

Mungkin karena sudah tak tahan dengan semua itu, tiba-tiba saja Tante Mey juga melepaskan celana dalamnya. Selama ini aku hanya bernafsu pada buah dadanya saja, aku tak pernah berpikiran lebih dari itu.

Ketika dengan berbisik ia menyuruhku memindahkan ciumanku, aku agak bingung juga. ” Jon, ayo sekarang ciumi selangkangan tante ya, nanti punya kamu juga tante ciumi”. Aku menghentikan kesibukanku di dada Tante Mey dan memandang ke selangkangannya.

Aku takjub sekali melihat selangkangan Tante Mey itu karena ada rambut keriting yang tumbuh di ujung selangkangannya yang cembung itu, ini adalah pemandangan yang sama sekali baru bagiku, selama ini aku hanya pernah melihat selangkangan dalam film BF.

Namun selangkangan wanita secara nyata yang berbulu, ya baru kepunyaan Tante Mey ini! perlahan kedekati dan mulai membelah bibir memeknya dan bulu2 yang agak lebat dan mulai lidahku menari-nari disana dalam posisi 69 tiba-tiba aku merasakan sesuatu

“Tante sudah dulu yah aku mau keluar nih” kataku.
“Sudah, keluarnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante Mey

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Mey karena Tante tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya. “Hhgg..achh.. Tante aku mau keluar nih bener ” kataku sambil melumat vagina Tante Mey yang kurasakan berdenyut-denyut.

Tante Mey pun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. BANDAR BOLA

“Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante Mey, Tante Mey pun langsung menyedot dengan keras sambil menelan maniku namun karena saking gelinya aku tak tahan lagi secara paksa aku tarik kontolku ternyata udah bersih dan mengkilat dan sehabis minum dan mengambil tisu tante Mey menghampiri aku yang masih lemas.

"Jon pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante mey dengan tangan yang agak gemetar, Tante Mey hanya ketawa kecil.

“Jon, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Mey.
Dia mulai memegang penisku lagi, “Jon Tante mau itu nih”.
“Mau apa Tante?”
“Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Mey.
“Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante, kamu mau kan?”
“Tapi Jhony enggak bisa Tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Mey padaku.

Tante Mey pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

“Kamu tahu enggak mandi kucing Jon” kata Tante Mey.

Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya dijilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.

Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat.

Tante pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku Kulihat payudara Tante Mey mengeras, Tante Mey menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante.

Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Mey , langsung Tante Mey kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Mey seperti menjilati es krim.

Achh.. uhh.. hhghh.. acch Jon enak banget terus Jon, yang itu isep jilatin Jon” kata Tante sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.
Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante tanpa sengaja tertelan olehku.
“Jon masukin donk Tante enggak tahan nih”
“Tante gimana caranya?”

Tante Mey pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Mey naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur dan sempat beberapa kali ujung penisku menyentuh dinding rahim tante. Setengah jam kami bergumul dan Tante Mey pun mengejang hebat.

“Jon Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Mey

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante mey mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya.


Kurasakan Tante mey sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Mey tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.

“Jon nanti kalau mau keluar kaya tadi langsung aja keluariin dalem aja, tadikan dimulut udah… tante udah steril kok (kb permanent dengan menutup rahim) ya” pinta Tante Mey padaku.
Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Mey langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

“Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.

“Tante…. Jhony kayanya mau keluar niih” dan akhirnya muncratlah pejuku di liang kewanitaan tante Mey sesaat setelah kucabut penisku meleleh sisa pejuku dari vagina tante dan dengan bergegas dia masuk toilet membasuh memeknya dan memakai baju sambil menciumku dan pulang dan DVD tersebut udah aku buang karena takut ketahuan ortu aku.

sampai saat ini hubungan kami masih berlanjut dan makin hot demikianlah cerita nyata yang telah saya alami. 
Share:
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Recent Posts

Total Pageviews

Labels

 
×
Judul